Seputar Pemilu 2014

157 posting / 0 new
Entri terakhir
Andre
Avatar Andre
Offline
Last seen: 4 tahun 10 bulan yang lalu
Joined: 17 Sep 2013 - 16:00
Points: 229
cara ngalahin pdi-p dan

cara ngalahin pdi-p dan jokowi cm koalisi yg sukses. gerinda-pks misalnya...

0
No votes yet
Sandra
Avatar Sandra
Offline
Last seen: 3 tahun 11 bulan yang lalu
Joined: 26 Mar 2013 - 11:16
Points: 382
koalisi pks sama gerindra

koalisi pks sama gerindra supaya prabowo bisa menang. tekanan ke jokowi nambang :(

0
No votes yet
Andre
Avatar Andre
Offline
Last seen: 4 tahun 10 bulan yang lalu
Joined: 17 Sep 2013 - 16:00
Points: 229
udah bisa lagi threadnya...

udah bisa lagi threadnya...

0
No votes yet
Lisa
Avatar Lisa
Offline
Last seen: 4 tahun 2 bulan yang lalu
Joined: 16 Apr 2013 - 13:09
Points: 296
13 alasan saya tidak setuju jokowi jadi presiden

Beberapa hari belakangan ini banyak social media share (info yang dibagikan melalui media sosial-red) yang berjudul "13 Alasan Saya Tidak Setuju Jokowi Jadi Presiden". Hingga saat ini belum diketahui siapa yang pertamakali membagikan atau menyebarkan social media share ini.

Berikut isi dari tulisan "13 Alasan Saya Tidak Setuju Jokowi Jadi Presiden":

"13 Alasan Saya Tidak Setuju Jokowi Jadi Presiden"

Sudah hampir satu minggu ini pro kontra mengenai pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau yang biasa disapa dengan Jokowi, untuk menjadi calon presiden dari PDIP cukup banyak menghiasi timeline baik di media sosial ataupun headline media cetak.

Di wall pribadi saya pun juga beberapa kali saya tampilkan link-link berita yang cenderung kontra (tidak setuju) dengan berita pencapresan Jokowi tersebut. Dan karena seringnya saya menuliskan link-link tersebut sampai ada yang menilai bahwa saya menjadi Jokowi Haters, hehehe...

Uuuuupppss, jangan salah menilai dulu tanpa tahu sebab musababnya. Jauh sebelumnya sesungguhnya saya justru fans berat Jokowi. Terlebih lagi ketika dulu booming-boomingnya Mobil Esemka yang sempat di-endorse oleh Pak Jokowi, dan digadang-gadang akan dijadikan sebagai proyek mobil nasional.

Wooooww, langsung saja hal itu membuat saya termehek-mehek. Berbagai berita tentang Jokowi selalu saya ikuti. Cerita kesuksesannya di Solo yg legendaris dengan memindah ratusan bahkan ribuan PKL itu menjadi salah satu kisah yang menarik. Hingga akhirnya Jokowi akan maju sebagai Cagub DKI pun ada rasa bangga.

"Wah kapan lagi DKI bisa 'diperbaiki' oleh anak daerah yang berprestasi?", itu pikiran saya dulu. Harapan besar agar Jokowi bisa menang dalam Pilgub DKI sangat menggodaku untuk menularkan virus Jokowi ini. Video kampanya Tim Jakarta Baru yang bisa dilihat di Youtube dan berdurasi sekitar satu jam-an itu juga saya download dan saya lihat berkali-kali tanpa bosan. Dalam benak pikiran saya pun mengatakan : "Nah, sepertinya ini pemimpin yang ideal yang bisa memperbaiki Jakarta".

Bahkan di twitter, akun @triomacan2000 yang saat putaran pertama sangat memuja-muja Jokowi dan di putaran kedua berbalik arah menyudutkan Jokowi pun bisa membuat saya muak. "Ah, Pak Jokowi tuh nggak seperti yang di-tweet-kan @triomacan2000 itu"

Itu dulu. Sekali lagi, itu dulu. Beda dengan sekarang...

Setelah akhirnya Jokowi bisa duduk manis sebagai Gubernur DKI, dipercaya dan diberikan amanah oleh sebagian besar rakyat Jakarta yang berharap banyak Jokowi bisa mengabdikan diri buat Jakarta, ternyata belum ada 2 tahun masa jabatannya Jokowi sudah mulai 'berulah'. Mulai melirik rumput yang lebih hijau yaitu dengan menjadi Calon Presiden RI.

Hingga akhirnya memang Megawati berbesar hati memberikan mandatnya untuk mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden dari PDIP. Dan siapa sangka, justru hal inilah yang akhirnya justru membuat saya yang dulu termehek-mehek sama Jokowi jadi antiklimaks, tidak respek sama sekali.

Tentu saja menjadi tidak respeknya saya terhadap Jokowi itu bukannya tanpa alasan. Ada banyak penyebabnya yang mengakibatkan saya menjadi tidak respek tadi. Dan tidak respeknya itupun juga sambung-menyambung sejak mengendorse Esemka hingga menjabat sebagai Gubernur DKI dan diberi mandat sebagai capres oleh Megawati.

Setidaknya saya mencatat ada 13 hal yang menyebabkan saya yang dulunya termehek-mehek sama Jokowi akhirnya menjadi antiklimaks menjadi tidak respek lagi. Sekali lagi yang saya catat dan saya tuliskan ini adalah berdasarkan sisi penglihatan saya sebagai orang awam, Anda boleh saja setuju ataupun tidak setuju. Kalaupun Anda tidak setuju ya itu adalah hak Anda, tidak perlu berdebat kusir, silakan saja membuat tulisan Anda sendiri dengan argumen Anda sendiri. Simpel.

Oke, tidak perlu berlama-lama, yuk kita bahas 13 hal yang menjadi alasan mengapa saya tidak setuju Jokowi untuk jadi presiden yaitu :

0
No votes yet
Lisa
Avatar Lisa
Offline
Last seen: 4 tahun 2 bulan yang lalu
Joined: 16 Apr 2013 - 13:09
Points: 296
1. Mendongkrak Popularitas

1. Mendongkrak Popularitas Dengan Mendompleng Esemka

Mau tidak mau, setuju tidak setuju, pamor Jokowi di perpolitikan tingkat nasional dimulai ketika muncul berita Walikota Solo (saat itu dijabat Jokowi) menggunakan mobil esemka, yang diklaim sebagai hasil karya anak bangsa. Bahkan gak tanggung-tanggung impian memiliki mobil nasional seakan menjadi didepan mata.

Bahkan saking hebatnya dan menjadi lebih populer lagi, Jokowi merencanakan kalo mobil esemka akan dijadikan mobil dinas walikota dan wakil walikota solo. Bangga menggunakan mobil karya anak negeri, kira-kira begitu. Dan bisa ditebak, masyarakat yang mengikuti berita tersebut langsung jatuh cinta. Baru kali ini ada walikota yang membela produk lokal, dan bahkan akan menggunakannya sebagai mobil dinas..!! Kesan yang tampak di masyarakat sudah pasti adalah sebuah figur pemimpin yang sederhana dan pro rakyat. Kesan sebagai pejabat yang biasa menggunakan fasilitas mewah (termasuk diantaranya mobil dinas) dengan mudah bisa dilepaskan oleh Jokowi.

Sekarang kenyataannya kita pertanyakan lagi komitmennya, benarkah esemka sudah dijadikan mobil dinas walikota dan wakil walikota solo? Sudahkah ada perkembangan sejauh mana proyek esemka menjadi mobil masional itu dilakukan? Anda bisa menilainya sendiri...

Dan dari sini saya pribadi berpendapat, Jokowi telah memanfaatkan Esemka yang diklaim sebagai produk lokal untuk mendongkrak popularitasnya..!! Setelah target popularitas tercapai dan kursi DKI 1 ditangan, esemka hanya tinggal kenangan...

2. Menelantarkan 'Nasib' Esemka

Saat booming-boomingnya Esemka dan ada berita bahwa Jokowi ingin menjadikan proyek mobil nasional, saya langsung terbayang mimpi-mimpi yang hebat terhadap rencana tersebut. Akan membuka banyak lowongan kerja yang baru dan bisa mengurangi pengangguran. Itu sudah pasti.

Perusahaan-perusahaan pengecoran logam bisa dijadikan partnet untuk memproduksi spare part-nya, anak-anak lulusan SMK bisa banyak ditampung bekerja, bila bisa berjalan tentu bisa menggerakkan lagi roda perekonomian di Kota Solo, dan masih banyak lainnya.

Namun seperti peribahasa, "Habis Manis Sepah Dibuang", ternyata ada benarnya. Begitu target yang diinginkan sudah tercapai, berhasil meraih popularitas dengan menunggang esemka, dan bisa meraih kursi DKI-1, akhirnya Esemka ditinggalkan begitu saja. Entah, kelanjutan untuk diproduksi massal sebagai mobil nasional bisa jadi hanya sekedar mimpi besar di siang bolong saja.

Nasib beberapa pesanan yang sudah sempat masuk ordernya saat booming itu akhirnya dikerjakan dan disupport habis sama Jokowi atau tidak, itu juga menjadi tanda tanya besar. Hal ini menjadi salah satu alasan yang menyebabkan saya menjadi tidak respek dengan Jokowi lagi. Memberi harapan kepada sesuatu (dalam hal ini Esemka dan Pak Sukiyat) namun tidak direalisasi, bahkan malah cenderung ditelantarkan.

3. Mudah Mengkhianati Amanah Yang Telah Diberikan Oleh Rakyatnya

Bila diberi amanah maka dia berkhianat. Saya ingat sekali dengan kata-kata itu, yang sering dijadikan bahan khutbah atau disampaikan dalam pelajaran agama. Ini bukan hal yang sepele dan ringan. Ini masalah tanggung jawab yang besar seseorang terhadap Tuhannya..!!

Ya, kita tahu bahwa Jokowi telah menjadi Walikota Solo 2 periode. Yang pertama diselesaikan dengan sempurna. Yang kedua, belum selesai masa jabatannya sudah lompat pagar menjadi Gubernur DKI. Dan sekarang sudah jadi Gubernur DKI, belum selesai masa jabatannya sudah mau lompat lagi menjadi calon presiden..!!

Ckckckckck... Kok ya bisa, semudah itu untuk mengkhianati amanah yang telah diberikan oleh rakyat kepadanya?

Untuk kasus yang di Solo ke Jakarta waktu itu saya masih berusaha untuk menerimanya. "Ah gak papa, toh yang periode pertama sudah selesai sampai akhir masa jabatannya, dan yang periode yang kedua pak wakil walikotanya sudah paham dengan cara kerja walikota". Itu pendapat saya dulu.

Lha, sekarang kok terjadi lagi. Belum selesai masa jabatannya, baru juga 1.5 tahun menjabat sebagai Gubernur DKI, lha kok sudah mau lompat lagi menjadi calon presiden? Sungguh tingkah yang dimata saya tidak profesional. Apakah tidak berpikir bahwa rakyat Jakarta memilihnya dalam Pilgub DKI itu tentu mereka memiliki harapan yang besar bahwa dalam 5 tahun kepemimpinannya bisa membawa perubahan yang signifikan untuk Jakarta. Pilgub yang di biayai menggunakan uang rakyat dan jumlahnya milyaran seakan-akan tidak dihiraukan lagi.

Tidak ingat lagi bahwa Jokowi dipilih oleh rakyat, dan rakyat memberikan amanahnya untuk menjadi pemimpinnya. Semudah itukah mengkhianati amanah yang sudah diberikan oleh rakyat yang sudah banyak berharap agar pemimpinnya bisa memberikan yang terbaik kepada rakyatnya hingga selesai akhir masa jabatannya?

Hmmmm, silakan Anda pikirkan sendiri, kalo saya yang pasti gemas..!

0
No votes yet
Lisa
Avatar Lisa
Offline
Last seen: 4 tahun 2 bulan yang lalu
Joined: 16 Apr 2013 - 13:09
Points: 296
4. Tidak Berjiwa Nasionalis

4. Tidak Berjiwa Nasionalis

Coba Anda telusuri berita-berita yang heboh mengenai monorel jakarta dan bus transjakarta. Kira-kira monorel yang dipakai serta bus transjakarta yang dipesan itu hasil produksi dari mana?

Jawabannya satu : Dari CHINA..!!

Ya, monorel jakarta dan bus transjakarta yang digunakan itu adalah produksi dari China. Ini yang saya tidak habis pikir, kenapa kok malah menggunakan produk dari negara lain? Kok tidak menggunakan hadil produksi dari karoseri lokal saja? Biasanya alasannya adalah itu sudah sesuai dengan prosedur tender. Produsen lokal ada yang tidak memenuhi beberapa syaratnya, dan harganyapun lebih mahal. Sedangkan produk yang dari China itu harganya lebih murah.

Hmmmmm.. Kalo menurut saya ini alasan yang diada-adakan. Andai pemimpin yang memiliki jiwa nasionalis tentu akan lebih mementingkan produksi anak bangsa lebih dulu. Kenapa? Sebab uangnya bisa berputar disini, uangnya digunakan untuk membayar jam kerja para buruh disini, uangnya dipakai untuk membayar kesejahteraan saudara sendiri di negeri sendiri. Bukan membayar jam kerja orang lain di negara orang lain..!!

Ada juga berita yang saya baca adalah produk dari China itu harganya lebih murah 50 jutaan per unitnya, kalo sekian ratus atau sekian ribu yang dipesan, harapannya bisa menghemat sekian milyarrrr..!! Eh, tau-tau malah bus yang didapat malah bus rekondisi yang sudah karatan dan rusak..!!

Bahkan dalam beberapa berita juga saya temukan bahwa pemenang tender bus transjakarta itu kantornya saja susah ditemukan. Sekalinya ditemukan, kantornya tidak meyakinkan. Masa ada pemenang tender yang nilainya ratusan milyar kantornya cuma di ruko saja?

Ah entahlah yang jelas disini saya tidak menemukan sisi nasionalisnya Jokowi lagi seperti diwaktu dia mau menggandeng Esemka, dimana aroma jiwa nasionalisnya kental terasa.

5. Bukan Contoh Pemimpin Yang Gantleman

Masih teringat jelas ketika 'the busway gate' rame jadi berita, baik di media online atau media cetak. Dalam kacamata saya, dengan munculnya pemberitaan kasus 'the busway gate' ini sangat jelas sekali membuktikan bahwa Jokowi bukanlah contoh pemimpin yang gantleman?

Pasti Anda akan bertanya, Apa alasannya?

Oke. Skandal bus transjakarta yang menggunakan dana milyaran itu ternyata bermasalah. Budget pembelian busway untuk setiap bus-nya diatas angka 3 milyar. Sekali lagi budgetnya adalah lebih dari 3 Milyar per bus. Bahkan dalam sebuah berita ada yang menyebut kalau Ahok menginginkan bisa mendapatkan bus yang kualitasnya selevel volvo atau mercedes. Namun pada kenyataannya ternyata malah mendapatkan bus dari China yang rekondisi dan sudah berkarat pula.

Dalam kasus ini Kadis Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, menyatakan bahwa terjadinya kerusakan (berkarat)-nya busway yang diimpor dari China tersebut karena terkena percikan air laut pada saat proses ekspedisi ke Indonesia. Jelas saja menurut saya ini adalah sebuah alasan yang sangat tidak masuk diakal. Mana bisa bus yang saat pengiriman tersebut berada di dalam kapal, tapi masih juga terpercik air laut? Hehehe...

Alih-alih langsung dengan gantleman mengklarifikasi kejadian sesungguhnya, dengan gantle minta maaf atau mengambil tanggung jawab anak buahnya itu, tetapi malah mencari cari kesalahan dan kambing hitam. Hingga akhirnya berujung mutasi jabatan si Kadis Perhubungan tersebut. Bukannya seharusnya untuk proyek yang nilainya milyarnya, terlebih pengadaan barang, semua spesifikasinya akan disebutkan dengan jelas dan lengkap? Harusnya antara Kadis dan Gubernur akan tahu semuanya. Apabila ternyata tertulisnya adalah produk yang berkualitas selevel volvo atau Mercedes namun akhirnya hanya dibelikan bus China, sudah pasti ini ada hal yang salah.

Nah, dimata saya pribadi langkah memutasi Pak Kadis karena dianggap bersalah dalam kasus ini tentu bukan hal yang baik. Akan lebih baik jika Jokowi langsung mengambil alih tanggung jawab. Mengakui ada kesalahan. Mengakui bahwa (barangkali) ada yang gak bener dalam proses pengadaannya, dan minta maaf. Bukan malah mencari kambing hitam..!!

0
No votes yet
Lisa
Avatar Lisa
Offline
Last seen: 4 tahun 2 bulan yang lalu
Joined: 16 Apr 2013 - 13:09
Points: 296
6. Lebih Mementingkan Mandat

6. Lebih Mementingkan Mandat atau Kepentingan Partai

Dulu saya berpikir bahwa Jokowi orangnya tegas dan sulit diintervensi oleh partainya bila berhubungan dengan pekerjaan. Maksudnya akan lebih mengutamakan pekerjaannya sebagai Gubernur dulu daripada untuk kepentingan partainya. Namun ternyata dugaan saya itu salah. Salahnya saja salah besar..!!! Ternyata Jokowi lebih mementingkan mandat adat kepentingan partai daripada kepentingan rakyat yang telah memberikannya amanah untuk menjadi pemimpinnya.

Rame-rame ada pemilihan gubernur di Jawa Barat dan diminta untuk 'jualan' di Jawa Barat ayuuuuukk..

Rame-rame ada pemilihan gubernur di Jawa Tengah dan diminta untuk 'jualan' di Jawa Tengah ayuuuuuukk...

Rame-rame ada pemilihan gubernur di Sumatra Utara dan diminta untuk 'jualan' di Sumatra Utara ayuuuuuuukk...

Saat jam kerja diajak ziarah ke makam Bung Karno di Blitar, ayuuuuuuuuukk...

Saat jam kerja sowan ke Gus Mus di Rembang, okeeeeeeee...

Hmmmmm, hal-hal sepele seperti ini yang akhirnya malah membuat ilfil. Pemimpin yang seolah-olah tidak ada wibawanya sama sekali. Sedikit-sedikit 'sendhiko dhawuh' sama perintah partai...

Padahal seharusnya sebisa mungkin seorang pemimpin itu mengedepankan kepentingan rakyatnya terlebih dahulu yang sudah memberikan amanah kepadanya. Okelah gak perlu munafik, partai juga perlu, tapi mbok ya diatur waktunya dengan baik dan elegan. Gunakanlah waktu diluar jam kerja untuk mengurusi partai. Atau gunakan hari libur untuk kepentingan partai. Jadi ketika melihat Jokowi dengan mudahnya diatur-atur partai untuk kepentingan partainya dulu, dari situ pula respek saya ke Jokowi mulai pudar.

Hal ini bertolak belakang dengan Ahok, Wakil Gubernurnya. Meskipun sama-sama berangkat sebagai kader partai dan berbeda partai, Ahok lebih bisa mengedepankan kepentingan rakyatnya dulu dibanding partainya.

7. Berbohong Dengan Memainkan Sandiwara Politik

Masih ingatkah Anda jauh-jauh hari sebelum mandat pencalonan presiden oleh Megawati dibacakan? Setiap kali ditanya oleh wartawan soal peluang Jokowi akan maju sebagai calon presiden ada beberapa jawaban yang selalu diberikan.

"Copras Capres Copras Capres ......."

"Nggak Mikir... Nggak Mikir... Nggak Mikir..."

"Tiap hari mikirin banjir, macet, PKL, lha kok suruh mikir copras capres..."

"Jokowi itu komitmen..!"

Bahkan dalam kampanyenya dalam pilgub dulu, "Jokowi itu komitmen, tidak akan tergoda capres-capresan". Sandiwara itu tersaji dengan apik dan sempurna. Rakyat disajikan sandiwara yang diperankan oleh seseorang yang kelihatannya lugu namun ternyata juga menyimpan ambisi terpendam yang luar biasa. Lengkap sudah.

Dengan komentarnya yang "Nggak Mikir... Nggak Mikir... Nggak Mikir..." itu rakyat, lebih khususnya rakyat Jakarta, dibuat 'bingung'. Disatu sisi, Jokowi ini memang bener-bener nggak mikir menjadi calon presiden ataukah saat ini masih belum mikir tapi nanti tetep mau juga menjadi calon presiden.

Selama Jokowi masih menjawab "nggak mikir.. nggak mikir.." itu setidaknya Jokowi mungkin masih bermaksud 'ngedem-ngedemke' atine rakyat Jakarta. Nggak mungkinlah Jokowi meninggalkan rakyat Jakarta yang sudah memberinya amanah untuk menjadi pemimpinnya.

Namun apa mau dikata, ternyata sekuel demi sekuel sandiwara politiknya itu terjawab sudah. Ternyata jawaban "nggak mikir.. nggak mikir.." itu hanyalah isapan jempol saja. Kenyataannya akhirnya 'takluk' dengan menerima atau mau melaksanakan mandat Megawati daripada melaksanakan mandat rakyat yang memilihnya.

Poin ini tentu menjadi krusial. Bukan menjadi contoh yang baik apabila ternyata pemimpinnya malah mengajarkan berbohong dan memainkan sandiwara politik demi ambisi partai ataupun ambisi pribadi. Inilah salah satu poin yang membuat saya menjadi kehilangan respek kepada Jokowi.

0
No votes yet
Lisa
Avatar Lisa
Offline
Last seen: 4 tahun 2 bulan yang lalu
Joined: 16 Apr 2013 - 13:09
Points: 296
8. Hanya Menjadi Wayang atau

8. Hanya Menjadi Wayang atau Boneka Saja

Pada poin ini lebih ditekankan pada ketegasan seorang pemimpin yang wajib memiliki integritas dan bebas dari intervensi kepentingan seseorang atau kepentingan kelompok/partai. Di media sosial banyak sekali yang menyoroti tentang hal ini, yaitu apabila Jokowi terpilih menjadi presiden mendatang dikhawatirkan hanya akan menjadi simbol atau boneka saja. Dimana yang menjadi dalang atau 'presiden' sesungguhnya adalah orang yang memiliki kepentingan dibaliknya..!!

Salah satu hal yang masih saya ingat adalah ketika rame-rame pilgub DKI tempo hari itu. Katanya Jokowi didanai oleh seorang konglomerat. Milyaran rupiah digelontorkan untuk mendanai kampanye Jokowi. Dan singkat kata Jokowi terpilih menjadi Gubernur. Seiring berjalannya waktu, proyek monorel Jakarta akhirnya akan dilanjutkan lagi. Siapa yang mendapatkan proyeknya itu? Anda pasti tahu. Yang jelas Grup Bukaka-nya Jusuf Kalla kalah dalam proyek ini.

Mungkin bisa kita otak atik gathuk lagi. Sebelum mandat pencalonan presiden Megawati kepada Jokowi dibacakan, Megawati masih belum sepenuhnya ikhlas untuk melepaskan peluang menjadi calon presiden itu kepada Jokowi. Diluar alasan memutus mata rantai trah Soekarno di PDIP, dalam internal PDIP menggadang-gadang akan mencalonkan seorang jendral yang akan menjadi calon presidennya.

Stop sampai disini dulu. Lalu, beberapa hari sebelum pembacaan mandat itu, Megawati menemui puluhan pengusaha etnis China, yang tentu saja dimintai untuk peran sertanya demi kesuksesan PDIP dalam pemilu tahun ini. Entah kenapa, tidak berselang lama mandat itu dibacakan oleh Megawati. Dan sesaat setelah pembacaan mandat, Jokowipun menerima dan siap melaksanakan mandat tersebut.

Hebatnya, begitu pembacaan mandat dan Jokowi menerima mandat, tiba-tiba direspon positif oleh pasar. Indeks IHSG naik dan nilai tukar dollar juga naik.

Terbacakah oleh Anda benang merahnya itu? Wallahu 'alam..

Yang jelas saya takut andaikata Jokowi menjadi presiden dan akhirnya hanya menjadi presiden boneka saja.

Kalo saya, daripada jadi presiden boneka, mending jualan boneka aja. Ini lagi laris-larisnya jualan Boneka Teddy Bear dan Boneka Pinokio...

9. Berpolitik Balas Budi

Banyak pemberitaan yang membahas tentang hal yang satu ini, yaitu secara tidak langsung Jokowi menjalankan politik balas budi. Dan yang paling sering dihubung-hubungkan adalah mengenai pembangunan monorel Jakarta. Saat maju pemilihan DKI-1, Jokowi seringkali dihubung-hubungkan dengan nama salah satu konglomerat, yang turut membantu kesuksesan Jokowi maju dan memenangkan pertarungan DKI-1. Milyaran rupiah digelontorkan oleh si konglomerat itu agar Jokowi bisa terpilih menjadi DKI-1.

Namanya mengeluarkan duit, apalagi dalam jumlah milyaran, tentu saja tidak bisa gratis begitu saja. Masak udah membantu puluhan milyar, trus duitnya gak pengen balik lagi? Halpir mustahil...

Dan begitu kursi DKI-1 sudah ditangan, ternyata dugaan itu mendekati kebenarannya. Proyek Jakarta Monorel dinyatakan oleh Jokowi untuk dilanjutkan lagi, dan yang memenangkan proyek itu Anda pasti juga bisa menebaknya. Yang jelas Pak Jusuf Kala dengan Grup Bukakanya kalah, dan tiang-tiang pancang yang sudah dibangun oleh Adhi Karya yang seharusnya dibayar ganti ruginya oleh pemenang tender Jakarta Monorel itu nasibnya sampai sekarang masih terkatung-katung.

Nah ini yang bisa menjadi sebuah preseden buruk, dimana bila ada pimpinan melakukan politik balas budi, atau politik transaksional semuanya akan menjadi kurang baik. Dan memang seharusnya calon presiden atau calon pemimpin yang biasa melakukan politik balas budi seperti ini tidak bisa menjadi contoh yang baik. Selagi ada calon pemimpin atau calon presiden yang berani menolak melakukan politik balas budi, maka lebih baik memilih pemimpin yang tegas seperti itu.

10. Melakukan Pencitraan Yang Menguntungkan Saja

Pada poin ini sebenarnya saya juga ingin tersenyum dulu, kenapa? Sebab menurut saya pribadi, Jokowi cerdas dan cerdik memainkan pencitraan yang menguntungkan saja, pencitraan yang bisa membuat namanya jadi harum. Ada dua hal yang ingin saya bandingkan disini, yaitu saat Jokowi mendapatkan hadiah gitar dari salah satu personel grup band ternama dunia dan satunya lagi ketika rame-rame ada pemberitaan busway yang karatan.

Dari dua kasus tersebut, Jokowi tahu persis mana yang bisa dimainkan agar namanya jadi lebih harum dan mana yang malah menjadi bumerang. Begitu menerima hadiah gitar, tidak pakai lama, saat itu Jokowi langsung berinisiatif untuk memberikan gitar tersebut ke KPK. Jokowi takut nanti dianggap melanggar aturan mengenai pejabat yang menerima gratifikasi. Dan ternyata benar, pemberian gitar tersebut oleh KPK dianggap sebagai gratifikasi dan oleh karenanya gitar tersebut diambil dan menjadi milik negara.

Pada kasus ini jelas, nama Jokowi begitu harum namanya kan? Orang akan berpikir, "Wah, seorang pemimpin diberi hadiah gitar oleh sebuah grup band terkenal tapi malah diserahkan ke KPK, agar tidak dianggap KKN." Seolah-olah akan banyak yang berpikir, "Oh, Jokowi hebat, tidak bisa 'disuap-suap', disuap aja gak mempan, pasti dia juga gak mungkin korupsi" Itu salah satu hal yang muncul dalam benak pikiran saya ketika mencermati kejadian pemberian gitar yang akhirnya diberikan kepada negara itu. Stop sampai disini dulu.

Sekarang dibandingkan dengan adanya masalah yang kedua. Ketika terjadi ramerame berita busway yang rusak dan karatan, padahal baru saja dibeli, kenapa Jokowi tidak segera melakukan tindakan yang sama? Segera laporkan ke KPK dan biar secepatnya diusut tuntas dan jelas masalahnya..!! Apakah itu sebuah kebetulan??? Yang jelas dimata saya pribadi, Jokowi terlalu cerdik, memilih kasus mana yang bisa membuat citranya positif dan harum serta kasus mana yang nanti malah menjadi bumerang.

Itu setidaknya menurut kacamata saya. Entah lagi jika Anda punya pemikiran yang lain.

0
No votes yet
Lisa
Avatar Lisa
Offline
Last seen: 4 tahun 2 bulan yang lalu
Joined: 16 Apr 2013 - 13:09
Points: 296
11. Tidak Memiliki Visi Misi

11. Tidak Memiliki Visi Misi Yang Jelas Terarah dan Terukur

Namanya sudah diajukan menjadi calon presiden, sudah barang tentu sudah memiliki grand design, bagaimana visi misi yang akan dia inginkan ketika nanti benar-benar terpilih menjadi presiden. Namun saat ditanyai mengenai visi-misi ini tidak secara jelas Jokowi menjawabnya. Malah memberikan jawaban yang aneh, yaitu dia masih fokus untuk mengurusi pemilu legislatif lebih dulu. Belum terlalu memilirkan pemilu presiden dan wakil presiden..!!

Wuaaaaaa...!!! Pemimpin macam mana ini, sudah mau maju menjadi calon presiden tapi ketika ditanyain mengenai visi misi malah tidak bisa menjawab visi misinya... Setidaknya, seorang calon presiden itu akan memiliki gambaran apa-apa saja yang akan dilakukannya nanti. Misalnya saja :

Dalam birokrasi akan melakukan apa...

Dibidang ketahanan pangan akan melakukan apa...

Dibidang ketahanan energi akan melakukan apa....

Dibidang kebudayaan akan melakukan apa...

Dibidang pendidikan akan melakukan apa...

Dibidang kesehatan akan melakukan apa...

Dan seterusnya...

Atau jangan-jangan, visi misi yang jadi titipan 'beking'-nya atau 'dalang'-nya belum juga disiapkan? Ah mbuhlah...

12. Belum Memiliki Prestasi Kerja Mengatasi Problem-Problem Negara

Para pembela Jokowi yang setuju Jokowi maju sebagai calon presiden biasanya adalah : "Jokowi akan lebih mudah membereskan masalah Jakarta kalau dia menjadi presiden, sebab bisa dengan cepat mengambil keputusan". Atau kadang ada juga dengan argumen : "Kalo Jokowi jadi presiden, yang untung bukan cuman Jakarta, tapi seluruh rakyat Indonesia..!"

Mendengar argumen seperti itu kadang saya cuman tertawa dalam hati, entah bagaimana bisa menggunakan logika seperti itu. Sedangkan saya justru berpikir terbalik, "Ngurusin Jakarta yang luasnya masih seper berapanya bangsa ini saja masih belum terlihat hasilnya, kok mau loncat-loncat pekerjaannya mengerjakan tugas yang lainnya..!!"

Jadi presiden nanti bukan saja menyelesaikan problematika Jakarta yang ditinggalkan saja, tetapi juga mengurusi Aceh, Medan, Palembang, Semarang, Surabaya, Balikpapan, MAkassar, Ambon, hingga Papua. Semuanya memiliki problematika sendiri-sendiri dan berbeda-beda cara penyelesaiannya. Kalo prestasinya hanya sekedar seputar mengatur/merapikan PKL, bikin kartu sehat, bikin kartu pintar, ngusir topeng monyet dan itu langsung di copy paste ke daerah-daerah lain, itu bukan sebuah prestasi yang membanggakan. Mengapa? Mengurus negara itu jauh lebih kompleks dari sekedar hal-hal itu. Dan menurut saya belum ada prestasi yang hebat yang bisa dijadikan bukti nyata untuk meyakinkan saya.

Contoh saja.. Mengatasi masalah ketahanan energi.. Membangun infrastruktur (bandara, pelabuhan, jalan tol, dll).. Mengurusi masalah ketahanan pangan.. Mengurusi mengenai pertanian/peternakan.. Mengurusi kesehatan masyarakat.. Mengurusi ketahanan negara..

Dan lain sebagainya, masih banyak lagi.. Dimata saja, belum ada prestasi-prestasi yang ditorehkan oleh Jokowi yang bisa 'dipamerkan' menghandle problem-problem negara yang jauh lebih besar. Kita sebagai calon pemilih tentu saja serasa berjudi andaikata menyerahkan amanat kepada seorang pemimpin yang ternyata belum teruji kapasitasnya mengatasi atau menyelesaikan problematika negara yang beraneka ragam itu.

13. Sebab Dicalonkan Oleh PDIP

Untuk alasan yang terakhir ini saya agak subyektif. Ya karena ini tulisan hasil penglihatan dan analisa saya, maka saya tetap mencantumkannya. Alasan saya yang ke-13 adalah, saya kurang setuju Jokowi menjadi calon presiden sebab dia dicalonkan melalui PDIP.

Mengapa saya kurang setuju Jokowi dicalonkan sebagai calon presiden dari PDIP? Sebab, dalam banyak pemberitaan banyak disebutkan rekam jejak kinerja partai ini dimasa lalu cukup memprihatinkan. Bahkan dalam minggu-minggu terakhir ini di media sosial dengan hashtag ‪#‎MelawanLupa‬, banyak dituliskan rekam jejak kinerja partai ini dimasa lalu.

Coba saya tuliskan #MelawanLupa yang ramai dibahas di media sosial itu: Ibuku sayang..

1. Dulu kau jual satelit negara kami ke Singapura melalui jualan Indosat dengan murah, sehingga kita dimata-matai negara tetangga. #?MelawanLupa

2. Dulu kau jual aset-aset kami yang dikelola BPPN dengan murah (hanya 30% nilainya) ke asing. #MelawanLupa

3. Dulu kau jual kapal tanker VLCC milik Pertamina lalu Pertamina kau paksa sewa kapal VLCC dengan mahal. #MelawanLupa.

4. Dulu kau jual gas Tangguh dengan murah (banting harga) ke China (hanya $3 per mmbtu), lalu sekarang kau teriak2 selamatkan Migas. #MelawanLupa.

5. Dulu kau buat UU Outsourching yg merugikan kaum buruh wong cilik, sekarang kau koar2 atas nama buruh dan wong cilik. #MelawanLupa.

6. Dulu kau berikan SP3 dan SKL untuk bandit2 BLBI pencuri uang rakyat. #MelawanLupa.

7. Sekarang, kau ngomong lagi soal nasionalisme, setelah kader-kader mu terbukti paling banyak yg tersangkut korupsi. #MelawanLupa.

8. Dan sekarang, untuk mengkatrol suara dan citramu yang terpuruk, kini kau mengumpankan si "Kotak2". #MelawanLupa.

9. Dulu kau berhutang triliunan rupiah hanya utk menyelamatkan bandit2, sekarang kau juga didukung bandit2 utk naekkan bonekamu. #MelawanLupa.

10. Dulu kau bilang kau dikhianati SBY, skrg kau khianati Prabowo. #MelawanLupa.

11. Dulu kau ngambek krn tdk menang lawan SBY, skrg kau jumawa dan sombong meski belum menang. #MelawanLupa.

12. Kau lupakan korban 27 juli yg tdk lain kader2 mu, setelah itu kau berkoalisi bersama org yg menjadi salah satu aktornya dan kini kau ungkit2 lagi dosa org tersebut. #MelawanLupa.

13. Dulu kau pecat pa Kwik yg mencoba membela dan mempertahankan aset negara. #MelawanLupa.

14. Dulu kau hanya bisa diam dan membiarkan negeri ini dlm mode autopilot. #MelawanLupa.

Sungguh woooooooww sekali, dan saya serasa diingatkan lagi untuk #MelawanLupa itu...

Lalu apakah sesungguhnya apa yang menjadi kriteria saya andaikata Jokowi layak dicalonkan menjadi presiden? Saya Setuju Jokowi Jadi Presiden Kalau...

1. Menyelesaikan amanah dan janji-janjinya untuk rakyat Jakarta hingga selesai masa jabatannya..

2. Dicalonkan oleh partai yang memiliki track record yang baik (atau yang paling baik diantara yang buruk)..

3. Bebas intervensi dan bebas politik balas budi..

4. Memihak kepentingan nasional (nasionalis)..

5. Memiliki visi misi pembangunan kedepan yang dahsyat namun realistis untuk diwujudkan..

6. Memiliki track record prestasi menyelesaikan problematika dalam sekup yang lebih besar..

7. Tidak mementingkan pencitraan, tetapi mementingkan prestasi dan kerja nyata..

8. Tidak mudah disetir oleh kepentingan partai atau kelompok tertentu..

9. Menjadi pemimpin yang gantleman dan berani mengambil tanggung jawab tanpa mencari kambing hitam..

10. Tidak menjadi pemimpin boneka..

Nah, sampai disini semoga Anda bisa memahami dan mengerti berbagai macam pertimbangan yang akhirnya membuat saya yang dulu 'jatuh cinta' dengan Jokowi akhirnya malah berbalik arah menjadi tidak respek dengan beliau. Bukan karena benci, sama sekali tidak.

Hanya merasa kasihan saja andaikata ternyata Jokowi itu hanya dimanfaatkan untuk kepentingan orang lain atau pihak lain yang ingin mengambil keuntungan dibalik pencalonan Jokowi tersebut. Bahkan sayapun juga masih berharap, andaikata Jokowi memenuhi 10 kriteria yang saya dituliskan diatas, saya mau untuk mendukung Jokowi menjadi presiden.

Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan pertimbangan Anda. Tidak ada paksaan dari saya untuk Anda tidak memilih Jokowi, sama sekali tidak. Anda punya jagoan sendiri ya monggo, begitu pula saya.. Dan Anda juga tidak harus mengikuti dan setuju dengan pendapat yang saya kemukakan disini. Bila Anda memiliki pendapat sendiri, silakan berpendapat, silakan menulisnya, dan dengan senang hati nanti saya juga akan ikut membacanya.. Salam Pemilu Cerdas, Pemilu Pintar...!!

0
No votes yet
Lisa
Avatar Lisa
Offline
Last seen: 4 tahun 2 bulan yang lalu
Joined: 16 Apr 2013 - 13:09
Points: 296
sekedar share kopas dari

sekedar share kopas dari kaskus. keliatannya banyak juga yang posting yg sama di forum2 dan web tetangga. artikel yg menarik dan masuk akal. banyak yang gak kepikiran sampe sana.

0
No votes yet
Anton
Avatar Anton
Offline
Last seen: 6 tahun 3 bulan yang lalu
Joined: 26 Mar 2013 - 09:36
Points: 247
Panjang bener. Hahaha.

Panjang bener. Hahaha.

0
No votes yet
Kurniawan
Avatar Kurniawan
Offline
Last seen: 4 tahun 1 hari yang lalu
Joined: 31 Jul 2013 - 11:49
Points: 317
thank mbak lisa. udah banyak

thank mbak lisa. udah banyak ini artikel beredar gak tau siapa yang pertama kali nulis referensinya kurang soalnya.

sangat masuk akal memang. kalo dipikir2, mobil asemka itu katanya produk anak bangsa yang saking bangganya jokowi bilang bakal mau dibuat mobil dinas walikota. tapi ternyata ada rumor yang katanya mobil asemka itu BUKAN produk dalam negeri. mobil itu adalah made in china! kalo memang bener demikian, itu adalah pembodohan masal yang besar!
http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/04/30/30113/kedustaan-jokowi-terungkap-ternyata-mobil-esemka-itu-buatan-china/#sthash.xnsWSoIe.dpbs[/embed]

tapi seandainya itu adalah batu loncatan jokowi utk sukses jadi gubernur dki, sungguh taktik beliau sangat sukses. tapi gak bisa dipandang sepihak juga kalo jokowi itu orang partai yang sanat tunduk sama atasannya yang gak lain adalah bu mega. sebagai publik dan pemerhati, gak banyak yg tau cara main partai yang ngejar jabatan dan posisi.

janji jokowi memang banyak yang belum tereralisasi. tapi usahanya sudah keliatan. dan itu jelas. kalo banyak yang ngomongin banjir tahun ini parah, ini gak separah tahun lalu yang istana pun berkorban. dan luas wilayah yang kena banjir jauh berkurang.

strategi busway, peremajaan armada walaupun blm sempurna tapi sudah sedikit banyak terlaksana. begitu pula dengan proyek monorel.

belum tau ini haus dahaganya jokowi apa pdi p. tapi yang pasti, mega sangat antusias partainya masuk posisi terbesar dengan adanya jokowi sebagai ujung panah partai

0
No votes yet
Gunawan
Avatar Gunawan
Offline
Last seen: 3 tahun 8 bulan yang lalu
Joined: 14 Agu 2013 - 16:30
Points: 250
sebetulnya jokowi butuh waktu

sebetulnya jokowi butuh waktu lebih lama buat ngebuktiin kalo dirinya bisa jadi gubernur yang baik. tapi seandainya dia bisa jadi presiden, dia bisa ngurusin semuanya kan? paling gak itu kata dia.

kasus asemka parah memang. kalo emang bener, mafia banget tuh kerjaan sampe baru bisa kebongkar sekarang.

0
No votes yet
Agung
Avatar Agung
Offline
Last seen: 3 tahun 11 bulan yang lalu
Joined: 29 Apr 2014 - 14:28
Points: 384
Tokoh publik di bidang

Tokoh publik di bidang politik gak akan bisa sampe di posisinya skrg tanpa campus tangan partai. Dan sebagai lambang dibeli sang tokoh itu, partai bisa aja ngatur tokoh tsb sebatas kepentingan suara yg demokrasi. Ya seperti diliat kalo walaupun ntar pak Jokowi jadi presiden, dia pasti masih tunduk sama bu Mega.

0
No votes yet
Darman
Avatar Darman
Offline
Last seen: 3 tahun 1 bulan yang lalu
Joined: 14 Agu 2013 - 14:47
Points: 507
partai yang membantu. partai

partai yang membantu. partai berhak minta pamrih :)

udah umum begitu

0
No votes yet
Agung
Avatar Agung
Offline
Last seen: 3 tahun 11 bulan yang lalu
Joined: 29 Apr 2014 - 14:28
Points: 384
Masalahnya terlalu keliatan.

Masalahnya terlalu keliatan. Makanya politik itu kejam; saling mementingkan kekuasaan dan kelangsungan hidup anggota partai dgn sebanyak2nya nyalonin anggotanya utk duduk di tiap posisi pemerintahan yang genting dan kritis supaya bisa ngontrol sektor ekonomi, perdagangan, tenaga kerja, kebijakan2, dll.

0
No votes yet
Kurniawan
Avatar Kurniawan
Offline
Last seen: 4 tahun 1 hari yang lalu
Joined: 31 Jul 2013 - 11:49
Points: 317
Selamanya jadi kaki-tangan.

Selamanya jadi kaki-tangan. Berharap aja gak begitu. Gak tau banyak juga tentang Jokowi di masa lalu... Tp yg pasti politik itu sekeras Jakarta jd lawan2nya udah pasti pada ngejelekin.

0
No votes yet
Agung
Avatar Agung
Offline
Last seen: 3 tahun 11 bulan yang lalu
Joined: 29 Apr 2014 - 14:28
Points: 384
Makin deket pemilu capres,

Makin deket pemilu capres, makin banyak borok2 tiap calonnya, baik yang nyata atau hasil "ciptaan" perang urat syaraf. Saya yakin kalau setiap tim sukses punya andil dalam ngontrol tiap informasi yg beber ke media.

0
No votes yet
Prabusuwono
Avatar Prabusuwono
Offline
Last seen: 4 tahun 2 hours yang lalu
Joined: 13 Des 2013 - 14:31
Points: 501
Jokowi wayangnya dan bone

Jokowi wayangnya dan bone kaya PDIP? Masuk akal. Tapi gayanya memimpin itu lho karismanya. Dan beberapa proyek Jakarta yang sukses bukan karena dia dibawah partainya bu Mega, tapi krn emang itu kerjaannya.

0
No votes yet
Gunawan
Avatar Gunawan
Offline
Last seen: 3 tahun 8 bulan yang lalu
Joined: 14 Agu 2013 - 16:30
Points: 250
gaya mimpin jokowi memang

gaya mimpin jokowi memang beda dari rata2 pemimpin yg gengsi, gak mau kotor dan cari muka. sebagai calon, dia memang cocok tapi banyak hal yang belom bisa dia buktikan. dan rumor yang beredar bikin kepercayaan orang makin goyah.

btw, auto correctnya tuh pak.

0
No votes yet
Junaidi
Avatar Junaidi
Offline
Last seen: 3 tahun 10 bulan yang lalu
Joined: 14 Mar 2013 - 09:01
Points: 520
Widodo yang maju jadi capres

Widodo yang maju jadi capres banyak menuai pro kontra karena dianggep terlalu nurut sama Megawati dan partai. Bahkan sebelum jadi capres, Jokowi udah nunjukkin kepatuhannya ke Megawati pas jadi walikota Solo.

Supaya Jokowi gak kesannya kaya 'boneka' yang dimainkan Megawati, paling gak ada 3 hal yang harus dia lakuin.

1. Jokowi harus bisa jadi pemimpin yang amanah

2. Jokowi harus waspada karena mata masyarakat semakin tertuju kepadanya.

3. Jokowi harus bisa dengan jelas dan tegas ngumumin visi misinya.

4. Jokowi harus bisa milih cawapres yang sesuai dengan koalisi yang tepat.

Belom ada kata terlambat. Tapi Prabowo yang keliatannya makin kuat dengan visi misi yang tegas bisa ngebuat posisi Jokowi makin goyah. Jadi walaupun Jokowi lebih dielukan sebagai capres, bukannya gak mungkin kalo dia bisa kalah.

Junaidi

0
No votes yet
Andre
Avatar Andre
Offline
Last seen: 4 tahun 10 bulan yang lalu
Joined: 17 Sep 2013 - 16:00
Points: 229
PDIP koalisi sama Golkar.

PDIP koalisi sama Golkar. kelihatannya Ical pantang mundur. Alamat bawa nama besar para pendahulu jaman orde lama sama orde baru

0
No votes yet
Lisa
Avatar Lisa
Offline
Last seen: 4 tahun 2 bulan yang lalu
Joined: 16 Apr 2013 - 13:09
Points: 296
http://www.tribunnews.com
0
No votes yet
Toni
Avatar Toni
Offline
Last seen: 3 tahun 8 bulan yang lalu
Joined: 22 Mei 2013 - 14:59
Points: 358
nekat dan bodoh... maruk

nekat dan bodoh... maruk banget mbak mega. udah sekali jd presiden gak perlu antek2nya semua jg yg dicalonin... masih banyak calon lain yg pintar dan potensial

0
No votes yet
Yuda
Avatar Yuda
Offline
Last seen: 3 tahun 11 bulan yang lalu
Joined: 21 Nov 2013 - 13:04
Points: 320
Pak Jokowi pernah bilang

Pak Jokowi pernah bilang kalau cawapres yang dia pilih adalah asal Makassar. Kemungkinannya adalah Pak Jusuf Kalla atau Pak Abraham Samad. Sebagai pemimpin KPK, pak Abraham saya nilai cukup bagus dan sosoknya sebagai pemimpin bisa dibilang gak diragukan.

Namun sebaliknya, Pak Prabowo sebenernya punya latar belakang kuat di jaman pak Harto. Sebagai menantunya, pak Prabowo memang tokoh yang disegani, dulu sampe sekarang. Tapi saya rasa jamannya sudah berubah. Dan untuk seorang yang sudah berumur lebih dari 60 tahun, saya rasa pak Prabowo seharusnya tetep jadi pengusaha aja.

0
No votes yet
Junaidi
Avatar Junaidi
Offline
Last seen: 3 tahun 10 bulan yang lalu
Joined: 14 Mar 2013 - 09:01
Points: 520
sekedar bacaan:
0
No votes yet
Darman
Avatar Darman
Offline
Last seen: 3 tahun 1 bulan yang lalu
Joined: 14 Agu 2013 - 14:47
Points: 507
Kribo! Disaat Lapindo dan kasus penculikan dilupakan

0
No votes yet
Anton
Avatar Anton
Offline
Last seen: 6 tahun 3 bulan yang lalu
Joined: 26 Mar 2013 - 09:36
Points: 247
Prabowo = balik ke jaman orde

Prabowo = balik ke jaman orde baru.

0
No votes yet
Ronald
Avatar Ronald
Offline
Last seen: 6 tahun 2 bulan yang lalu
Joined: 2 Jul 2013 - 15:41
Points: 99
no offence. tapi kalo kembali

no offence. tapi kalo kembali ke sistem orde baru, pejabat dan antek2nya bisa gak tersentuh, jauh berbeda dibanding sekarang dimana mereka masih bisa kena hukum dan disidik kpk. banyak orang komentar kalo pejabat2 sekarang2 ini masih bisa hidup enak dan bebas hukum seperti kasus pak hatta.

tapi sebagai perbandingan, dulu, pejabat lebih kebal dan suara rakyat yang "menjelekkan" tokoh2 tertentu bisa2 "hilang", perusahaannya ditutup, dsb. sekarang gak ada yg begitu. seandainya kembali ke orde baru, mungkin yang pertama kali diincar itu kpk kali yah?

no offence tapi coba baca di: http://www.tolaklupa.com/?p=52

0
No votes yet
Himawan
Avatar Himawan
Offline
Last seen: 5 tahun 9 bulan yang lalu
Joined: 9 Jul 2013 - 12:14
Points: 205
pejabat mah terkenal kebal

pejabat mah terkenal kebal hukum dgn hidup yg penuh protokol tanpa henti. apalagi pas zaman2nya soeharto.

kadang yg bikin heran knp pejabat2 kacangan laganya selangit?

0
No votes yet
Maulana
Avatar Maulana
Offline
Last seen: 4 tahun 10 bulan yang lalu
Joined: 1 Jul 2013 - 11:32
Points: 221
Makin hari makin banyak

Makin hari makin banyak jeleknya sampe gak tau mana yg bener mana yg gak... Golput lagi deh

0
No votes yet
Junaidi
Avatar Junaidi
Offline
Last seen: 3 tahun 10 bulan yang lalu
Joined: 14 Mar 2013 - 09:01
Points: 520
sudah pasti. perang urat

sudah pasti. perang urat syaraf gak tau mana yang fakta mana yang fitnah. ujung2nya balik lagi ke pikiran masing2, coblos sesuai hati nurani. setiap orang, walaupun sejelek2nya orang, pasti ada baiknya. dan sebagus2nya orang, pasti ada buruknya.

Junaidi

0
No votes yet
Agung
Avatar Agung
Offline
Last seen: 3 tahun 11 bulan yang lalu
Joined: 29 Apr 2014 - 14:28
Points: 384
true :)

true :)

0
No votes yet
Banuarto
Avatar Banuarto
Offline
Last seen: 4 tahun 11 bulan yang lalu
Joined: 4 Sep 2013 - 13:30
Points: 238
koalisi ini kan sebetulnya

koalisi ini kan sebetulnya karena partai gak cukup suara untuk ngandelin calonnya sendirian. jadi mereka harus gabung sama partai lain yang mau nyalonin anggotanya. tapi lucunya, masing2 partai kesannya jadi gak konsisten sama pernyataan yang dibuatnya dulu.

waspada sama black campaign. kadang banyak yang kemakan sama omong kosongnya. paling enak sih memang kenal capres secara pribadi. tapi rata2 rakyat cuma bisa ngikutin lewat berita. dan berita seringnya suka gak jelas ngebedain mana yang bener dan mana yang black campaign. apalagi kalo ngikutin beritanya lewat internet dan social media.

0
No votes yet
Kurniawan
Avatar Kurniawan
Offline
Last seen: 4 tahun 1 hari yang lalu
Joined: 31 Jul 2013 - 11:49
Points: 317
kopas dari kompasiana.

kopas dari kompasiana. perbedaan antara jokowi dan prabowo.

Yang satu mantan walikota, satunya lagi pecatan
tentara.

Yang satu berusia 53 tahun, satunya lagi 63 tahun
Yang satu kader partai, satunya lagi ketua dewan
pembina partai.

Yang satu bersih selalu, satunya lagi punya dosa
masa lalu.

Yang satu dikenal merakyat, satunya lagi dikenal dari
keluarga ningrat.

Yang satu suka naik sepeda, satunya lagi suka naik
kuda.

Yang satu menampilkan kesederhanaan, satunya lagi
menampilkan kemewahan.

Yang satu terkenal pekerja keras, satunya lagi
terkenal tegas.

Yang satu pernah miskin di masa lalunya, satunya
lagi dari keluarga kaya.

Yang satu punya empati besar pada sesama, satunya
lagi punya hasrat besar untuk berkuasa.

Yang satu hartanya milyaran rupiah, satunya lagi
hartanya trilyunan rupiah.

Yang satu hutangnya nol rupiah, satunya lagi berapa
trilyun yah?

Yang satu didukung empat partai, satunya lagi
didukung enam partai.

Yang satu tidak bagi-bagi kursi, satunya lagi
menawarkan bagi-bagi kursi.

Yang satu Koalisi Profesional, satunya lagi Koalisi
Transaksional.

Dan perbedaan yang terakhir adalah...............

pro jokowi keliatannya yg ngepost :)

0
No votes yet
Rudiansyah
Avatar Rudiansyah
Offline
Last seen: 4 tahun 8 bulan yang lalu
Joined: 2 Mar 2013 - 11:54
Points: 417
dapet lagi nih yg bagus dari
0
No votes yet
Herianto
Avatar Herianto
Offline
Last seen: 5 tahun 9 bulan yang lalu
Joined: 15 Apr 2014 - 13:21
Points: 126
karena pilihan cuma 2, black

karena pilihan cuma 2, black campaign makin keliatan. kebanyakan jg gak masuk akal secara nalar.

selain dr berita2 skrg, kalau mau tau lbh rinci dr jokowi atau prabowo bs liat dr sejarah mereka masing2. black campaign mgkn bs ngubah kesan2 skrg tp sejarah gak bisa diubah.

0
No votes yet
Toni
Avatar Toni
Offline
Last seen: 3 tahun 8 bulan yang lalu
Joined: 22 Mei 2013 - 14:59
Points: 358
mau prabowo mau jokowi...

mau prabowo mau jokowi... pasti salah satu maju jadi presiden. rasanya gak guna juga ngejelekin2

0
No votes yet
Kurniawan
Avatar Kurniawan
Offline
Last seen: 4 tahun 1 hari yang lalu
Joined: 31 Jul 2013 - 11:49
Points: 317
iya bener. haha. mau

iya bener. haha. mau ngejekekin kaya gimana juga salah satu dari mereka bakal jadi pemimpin. gak ada gunanya. dan sebagai rakyat yang bener memang mendukung...

tapi...

ya gitu deh. haha

0
No votes yet
Toni
Avatar Toni
Offline
Last seen: 3 tahun 8 bulan yang lalu
Joined: 22 Mei 2013 - 14:59
Points: 358
rakyat yg bener tp

rakyat yg bener tp pemimpinnya masih dipertanyakan? susah bos. hahaha. pemimpin mau rakyat yg bisa diatur sementara rakyat pengen pemimpin yg ngertiin mereka. seringnya kagak klop.

gak klop ini mulai kerasa dari akhir orde barunya suharto. semenjak muncul kkn, rakyat jd gak percaya sama pemerintah. tp anehnya walaupun posisi pejabat yg notabene rata2 identik sama kkn tetep digemarin... liat aja lowongan cpns kaya kacang goreng. padahal status pejabat dihina2 tp sendirinya mau jd pejabat. faktor ekonomi kadang mengalahkan moral dan pandangan :/

0
No votes yet
Chandra
Avatar Chandra
Offline
Last seen: 4 tahun 6 bulan yang lalu
Joined: 11 Nov 2013 - 14:05
Points: 310
Lebih dukung jokowi skrg...

Lebih dukung jokowi skrg... Pas debat calon presiden lebih sreg sama dia. Tp org byk yg makin suka sama prabowo jg... Mungkin krn ketegasannya...

0
No votes yet
Sandra
Avatar Sandra
Offline
Last seen: 3 tahun 11 bulan yang lalu
Joined: 26 Mar 2013 - 11:16
Points: 382
Pas debat pak Prabowo bisa

Pas debat pak Prabowo bisa ngomong tanpa teks, mungkin karena beliau biasa berorasi dan udah lebih veteran utk tampil depan publik. Pak Prabowo lebih cenderung ngangkat topik demokrasi. Sementara itu pak Jokowi buka omongan pake teks dan lebih menyinggung hubungan pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.

0
No votes yet
Darman
Avatar Darman
Offline
Last seen: 3 tahun 1 bulan yang lalu
Joined: 14 Agu 2013 - 14:47
Points: 507
orang pd mau pemimpin tegas.

orang pd mau pemimpin tegas. mau pemimpin yg peduli rakyat, mau pemimpin yg gak korup dan berwibawa.

solusinya ya jgn pny presiden. gak ada yg sempurna. adanya ya mau gak mau nerima kenyataan...

0
No votes yet
Himawan
Avatar Himawan
Offline
Last seen: 5 tahun 9 bulan yang lalu
Joined: 9 Jul 2013 - 12:14
Points: 205
ubah jadi sistem monarki.

ubah jadi sistem monarki. solusi yang mustahil dan gak masuk akal tapi bisa kebukti ampuh :p

0
No votes yet
Rama
Avatar Rama
Offline
Last seen: 3 tahun 3 bulan yang lalu
Joined: 27 Agu 2013 - 09:23
Points: 466
Hahahahahaa... Jadi kerajaan

Hahahahahaa... Jadi kerajaan kaya balik ke jaman dulu. Sekarang demokrasi lebih cenderung kearah kapitalism yang ujung2nya demo buruh. Sebelum balik ke monarki, bisa2 ke fasisme dulu. Makin berantakan bos. Haha

0
No votes yet
Lisa
Avatar Lisa
Offline
Last seen: 4 tahun 2 bulan yang lalu
Joined: 16 Apr 2013 - 13:09
Points: 296
mau dibawa kemana ini negara

mau dibawa kemana ini negara tergantung salah satu dari mereka berdua (jokowi or prabowo)

kasian pahlawan2 yg telah gugur kalo kedepan indonesia malah mundur :(

0
No votes yet
Gunawan
Avatar Gunawan
Offline
Last seen: 3 tahun 8 bulan yang lalu
Joined: 14 Agu 2013 - 16:30
Points: 250
sekarang wiranto lg heboh2

sekarang wiranto lg heboh2 pengen nurunin prabowo dr posisi calon presiden.

sekilas sejarah...

thn 98 pas posisi soeharto lg goyah, wiranto awalnya dipilih soeharto utk ngegantiin jabatan kepresidenan republik indonesia. soeharto ngasih estafet kekuasaan dgn supersemar agar indonesia tetep dibawah kendali militer. tapi posisi ini ditolaknya.

saat itu jabatan wiranto lebih tinggi dari prabowo. wiranto adalah didikan soeharto sampe sukses jadi jenderal.

tapi apakah rasa iri prabowo ke wiranto yang ngebuat dia ngirim pasukan siluman (mawar) utk membuat kerusuhan di jakarta dan mengkudeta soeharto?

pada saat genting ini wiranto pergi ke malang. mungkin takut sama kostrad yang juga didukung sama kopassus.

habibie, sehari setelah dilantik soeharto, langsung ganti kabinet dan ketemu wiranto utk bahas tentang gerakan kostrad yang dateng ke jakarta. wiranto nganggep hal itu sebagai ancaman dan wairanto diutus utk mencabut posisi prabowo yg saat itu adalah pangkostrad.

prabowo awalnya kaget kerena disuruh tiba2 nyerahin seluruh anggotanya ke pemimpin baru sebelum matahari terbenam. prabowo memohon sama habibie utk dikasih perpanjangan waktu tapi gak digubris. prabowo yang dateng masih bawa pistol melanggar protokol kepresidenan dimana wilayah sekitar presiden harus steril kecuali paspampres. dan saat itu katanya habibie pun sedikit takut berhadapan sama prabowo.

posisi prabowo sebagai pangkostrad diserahkan ke mayjen johny lumintang, sehari sebelum diserahkan ke djamari chaniago.

tahun 99, wiranto ditawarin posisi presiden oleh poros tengah untuk ngejegal megawati. tp posisi itu ditolaknya.

dua kali kesempatan dapet jabatan presiden ditolak wiranto. tapi tahun 2005, 2009 dan 2014 pengen jadi calon. tapi gagal.

sekarang mau jegal prabowo? alasan pribadi takut posisi prabowo yang naek bakal ngungkit ? takut konspirasi para perwira2 tinggi thn 98 diobak abik?

0
No votes yet
Chandra
Avatar Chandra
Offline
Last seen: 4 tahun 6 bulan yang lalu
Joined: 11 Nov 2013 - 14:05
Points: 310
politik = penyelesaian suatu

politik = penyelesaian suatu masalah dengan masalah baru.

0
No votes yet
Elisa
Avatar Elisa
Offline
Last seen: 3 tahun 4 bulan yang lalu
Joined: 30 Apr 2013 - 12:54
Points: 244
jangan kemakan gosip2 om.

jangan kemakan gosip2 om. kadang kalo soal politik, berita pun bisa aja nyebarin gosip. apalagi banyak si nara sumber ini datengnya dari perusahaan swasta yang pemiliknya para politikus. contohnya aburizal bakrie sama hary tanoe.

0
No votes yet
Banuarto
Avatar Banuarto
Offline
Last seen: 4 tahun 11 bulan yang lalu
Joined: 4 Sep 2013 - 13:30
Points: 238
mungkin. tapi sebagian hoax

mungkin. tapi sebagian hoax deh. wiranto memang ada di luar kota. tapi tim mawar yang rusuh dan nyulik bukan alesan buat kudeta soeharto yang juga mertuanya.

tapi kalo iri2an ya wajarlah... wiranto lebih senior.

0
No votes yet