Arti Bounce Rate, Solusi Dan Pencegahannya

11 posting / 0 new
Entri terakhir
Rudiansyah
Avatar Rudiansyah
Offline
Last seen: 4 tahun 8 bulan yang lalu
Joined: 2 Mar 2013 - 11:54
Points: 417
Arti Bounce Rate, Solusi Dan Pencegahannya

Pernah ngerasa masuk ke suatu toko karena tertarik barang displaynya, tapi pas masuk ngerasa kalau toko itu gak menarik dan langsung keluar tanpa ngomong sama penjualnya atau bahkan merhatiin barang jualannya? Hal yang sama terjadi ke website dan blog setiap harinya.

Ini disebut bounce rate. Atau momen dimana pengunjung datang ke website/blog tapi gak membaca isi dari konten, tidak mengisi apa2 di form, atau tidak ngeclick apa2 setelah mereka masuk. Biasanya bounce rate diukur dari persentase jumlah visitor 100% dan seberapa dari mereka yang keluar dari waktu yang ditentukan.

Hal2 yang membuat terhitungnya bounce rate adalah:

- Pengunjung click tombol "BACK".
- Pengunjung mengetik URL yang berbeda.
- Pengunjung menutup browser atau tab.
- Pengunjung click ke link yang mengarah ke website luar.
- Time out.

Sebelum mencari tahu bagaimana mengeliminasi bounce rate, ada gunanya untuk mempelajari data dari aplikasi analytics. Salah satu yang paling sering orang pakai adalah Google Analytics.

Pertama yang harus dilakukan di Google Analytics adalah mencari halaman apa yang paling disukai pengunjung. Caranya adalah melihat halaman yang punya bounce rate paling kecil. Dari sini, kita bisa ngeliat halaman mana yang paling menarik buat pengunjung yang bisa ngebuat mereka penasaran dengan ngeclick halaman lain, ngisi form, dsb.

Cari tahu apa yang menarik dari sana, apa link yang ada di halaman itu, dan seberapa bagus halaman itu di design.

Terus lihat halaman yang paling banyak pengunjungnya yang bounce ratenya juga tinggi.

Cari tahu apa yang ngebuat mereka datang (apakah via social media atau referrer lainnya, siapa saja dan seberapa banyak), terus cari tahu kenapa mereka langsung keluar. Apakah designnya kurang menarik, apakah kontennya gak sesuai dengan ekspektasi atau apakah link yang ada di website itu rusak atau terlalu banyak yang mengarah keluar dari website.

Lalu cari tahu siapa referrer terbaik dan terbanyak. Dari mereka, cari yang mana yang bisa membawa pengunjung yang betah berlama2 di website. Dari sini kita bisa tahu dengan cepat siapa konsumen yang tertarget di lapangan, bukan lagi secara teori.

Kemudian lihat bagian Keywords. Cari tahu keywords mana yang mempu membawa paling banyak pengunjung, dan yang mana yang bounce ratenya tinggi. Disini kita bisa tau performa dari setiap keywords yang tertarget, dan bagaimana performa mereka di lapangan.

Solusi Memperbaiki Yang Ada

Kita memang harus menambah konten secara berkala, tapi disini saya cuma akan fokus ke pembahasan bagaimana memperbaiki bounce rate dengan konten yang sudah ada.

Dengan data yang kita dapat dari Google Analytics, atau aplikasi analytics favorite lainnya, kita sekarang bisa memperbaiki bounce rate.

Cara memperbaikinya adalah:

- Lihat jumlah link keluar dan jumlah iklan. Apa terlalu banyak?
- Lihat kualitas link. Apakah rusak atau salah?
- Lihat apakah link di halaman itu mengarah ke halaman lain yang berhubungan topiknya apa tidak?
- Apakah ada pop-up? Merusak user experience apa tidak?
- Apakah ada tampilan design yang merusak? Bagaimana pemilihat font? Apa web design dan warnanya enak dipandang dan cocok dengan niche?
- Apakah konten cukup menarik?
- Apakah link yang disebar tertarget ke pengunjung tertentu? Atau apakah pengunjung yang datang itu pengunjung yang salah?
- Kalau halaman tentang review produk, apakah terlalu banyak info alternatif?
- Lihat kinerja SEO. Apakah atribut meta, dll sesuai? Apakah keywords yang ditarget sesuai?
- Lihat headline atau judul dari website. Apakah sesuai seperti link yang disebar apa tidak?
- Apakah isi konten menarik dan sesuai masanya? Apakah bahasa yang dipakai benar penulisannya? Apakah membuat pembaca bosan di awal paragraf?
- Apakah konten berkualitas atau cuma asal buat yang penting ada, alias ngejar deadline bikin asal jadi.
- Apakah kalimat pembuka halaman meyakinkan? Atau berkesan ingin menipu?
- Lihat posisi multimedia dan media lainnya seperti gambar, video, dll. Apakah terlalu banyak dan pada tempatnya?
- Kalau suatu konten mempunyai banyak halaman yang mengharuskan pengunjung ngeclick untuk pergi ke halaman berikutnya, apakah petunjuknya jelas?
- Kalau halaman meminta data pengunjung, apakah kita meminta terlalu banyak dari mereka dengan memberi terlalu banyak pertanyaan/perintah?
- Apakah website/blog dibuat dengan design yang mobile-friendly, apa tidak?
- Apakah elemen antar design, misalnya antar gambar-text, atau antar paragraf terlalu padat atau terlalu lapang?
- Apa navigasi website jelas dan mudah diakses? Bagaimana dengan link yang ada? Apakah sesuai dan pada tempatnya?
- Feature apa yang ada di website/blog? Apakah mengganggu?
- Apa website adalah website animasi?
- Bagaimana posisi "LIKE" atau "FOLLOW US"? Apakah terlalu memaksa pengunjung sebelum mereka membaca apapun dari isi konten?
- Berapa jumlah halaman di website secara total? Banyak apa cuma satu?
- Apa ada masalah teknis di website? Banyak error 404 misalnya. Atau error di website yang muncul ke hadapan pengunjung yang seharusnya hanya webmaster saja yang tahu.
- Apakah beriklan di Google atau website lain misalnya?
- Dll.

Speed dari website juga merupakan faktor besar. Kalau website beserta halamannya butuh waktu lama buat selesai loading, mungkin disebabkan oleh banyaknya script, jumlah gambar atau konten, atau bahkan faktor server sendiri, masalah ini harus segera diselesaikan. Biasanya orang butuh sekitar 3-5 detik setelah click link untuk bisa melihat konten. Lebih dari beberapa detik itu, jumlah bounce rate akan meningkat drastis per detiknya.

Semoga sharing ini ada manfaatnya :)

5
Your rating: Nihil Average: 5 (5 votes)
Angga
Avatar Angga
Offline
Last seen: 5 tahun 6 bulan yang lalu
Joined: 27 Jul 2015 - 14:59
Points: 63
post yang sangat bermanfaat.

post yang sangat bermanfaat. 5 stars.

sebelumnya saya kira bounce rate itu akan dihitung setelah beberapa detik orang mengunjungi website tapi tidak melakukan apa2. tapi ternyata gak begitu ya?

mengenai iklan, apa bedanya jumlah iklan dengan link keluar yang merupakan referensi? kenapa iklan di titik beratkan sebagai sumber bounce rate sementara link keluar gak begitu?

0
No votes yet
Junaidi
Avatar Junaidi
Offline
Last seen: 3 tahun 11 bulan yang lalu
Joined: 14 Mar 2013 - 09:01
Points: 520
seperti biasa mas rudy. +5

seperti biasa mas rudy. +5

persentase bounce rate memang harus dikurangin sebisa mungkin. kalau bisa malah dihilangin secara keseluruhan malah. hehe. apa mungkin bisa begitu? apa gak masalah sama google?

Junaidi

0
No votes yet
Adityasama
Avatar Adityasama
Offline
Last seen: 4 tahun 4 bulan yang lalu
Joined: 26 Sep 2014 - 14:02
Points: 113
ada hubungannya sama total

ada hubungannya sama total pengunjung dan kalo iklan, impression gak?

misalnya bounce rate 60%. terus impression terpengaruh gak? dan seandainya orang klik iklan setelah dia ngunjungan 2 halaman misalnya, kehitung bounce rate gak?

0
No votes yet
Prabusuwono
Avatar Prabusuwono
Offline
Last seen: 4 tahun 2 pekan yang lalu
Joined: 13 Des 2013 - 14:31
Points: 501
bounce rate itu kalau 1

bounce rate itu kalau 1 halaman doang yang dilihat. kalo udah 2 halaman atau lebih, gak kehitung bounce rate.

0
No votes yet
Rudiansyah
Avatar Rudiansyah
Offline
Last seen: 4 tahun 8 bulan yang lalu
Joined: 2 Mar 2013 - 11:54
Points: 417
setiap pengunjung web yang

setiap pengunjung web yang pertama kali dateng, pasti dihitung 1 visitor. dan action setelah dia ngunjungin itu halaman yang bakal nentuin dia sebagai returning visitor atau bounce rate, atau conversion... conversion ini misalnya beli barang di online shop misalnya, atau klik iklan.

disini iklan bisa ngasih bounce rate tinggi kalau iklan "terlalu relevan" maksudnya disini adalah kalau iklan menarik banget buat di klik, si pengunjung yang belum ngapa2in, atau belum baca dan liat page lain, dia udah keluar ke website lain via link iklan. walaupun ini adalah penghasilan, buat website itu sendiri, ini adalah bounce rate.

kalau bounce rate bisa ditekan, iklan seandainya ada, harus maksimal, tapi jumlah dan kualitas konten jangan kalah.

5
Your rating: Nihil Average: 5 (1 vote)
Anton
Avatar Anton
Offline
Last seen: 6 tahun 4 bulan yang lalu
Joined: 26 Mar 2013 - 09:36
Points: 247
Ada hubungannya sama web

Ada hubungannya sama web desain juga ya? Padahal orang kebanyakan kan nyari konten bukan desain.

0
No votes yet
Sandra
Avatar Sandra
Offline
Last seen: 4 tahun 6 hari yang lalu
Joined: 26 Mar 2013 - 11:16
Points: 382
Terus mas rudy... Mau nanya

Terus mas rudy... Mau nanya tentang new visitor dan returning visitor. Kebanyakan yang jadi bounce rate itu new visitors kan?

Kalo iya, seandainya banyakan returning visitors, bisa jadi bounce rate lebih rendah gak?

0
No votes yet
Ramli
Avatar Ramli
Offline
Last seen: 4 tahun 8 bulan yang lalu
Joined: 7 Nov 2014 - 12:50
Points: 256
inti dari semua adalah:

inti dari semua adalah:

usahakan visitors berada di website selama mungkin dan melihat sebanyak mungkin dari halaman yang ada sebelum keluar. walaupun mereka gak klik iklan atau beli barang di website itu, bounce rate akan rendah.

popup, iklan, dll bisa mengalihkan perhatian. dan kalau perhatian visitors teralihkan ke link eksternal sebelum mereka melihat beberapa halaman yang ada, itu terhitung bounce rate.

0
No votes yet
Indra
Avatar Indra
Offline
Last seen: 3 tahun 8 bulan yang lalu
Joined: 15 Sep 2013 - 11:41
Points: 330
Bukannya ukurannya waktu ya?

Bukannya ukurannya waktu ya? Misalnya dibawah 1 menit baru dihitung bouncerate?

0
No votes yet
Chandra
Avatar Chandra
Offline
Last seen: 4 tahun 7 bulan yang lalu
Joined: 11 Nov 2013 - 14:05
Points: 310
Rumus gampang supaya bouce

Rumus gampang supaya bouce rate kecil:

1. Menu utama yang mudah diakses.
2. Link2 dengan topik menarik langsung kelihatan tanpa scroll
3. Themes web design yang menarik.
4. Website kenceng.

0
No votes yet