http://i.imgur.com/SaE1eY2.jpg"
Google punya bahasa desain yang dinamakan Material Design. Buat pengguna Google dan juga fanatik Android, pasti tahu bahasa desain Google yang dikenalkan sejak Android Lollipop tahun 2014 silam. Dengan semakin meluasnya Material Design, hampir semua produk Google memakai desain ini. Dan karena Google menijinkan developer untuk memakainya, antar muka banyak aplikasi dan website, dan juga jenis lainnya mulai memakai desain ini.
Buat gambarannya, Material Design ini mengedepankan warna cerah dan juga "depth" yang memakai unsur bayangan untuk membedakan elemen mana yang harusnya diatas elemen lainnya.
Misalnya di wallpaper:
http://i.imgur.com/yX0AmyB.jpg"
Dari satu sisi, Material Design ini bagus. Dengan pengaruh Google dan desain minimalisnya, Google berhasil membuat desain ini dipakai banyak orang dan juga dikembangkan dengan luas. Tapi apakah desain ini adalah desain yang bagus?
Dari berbagai sisi, tidak. Material Design bukan desain yang bagus.
Material Design bukan dibuat dengan tujuan kenyamanan. Dalam berbagai penerapan, desain ini juga tidak sepenuhnya minimalis atau inovasi desain yang baru. Secara ringkas, banyak orang yang menganggap desain ini mirip dengan desain Windows 3.1 tapi dibuat flat dengan pemakaian warna yang "terlalu cerah". Mereka menganggap bahwa desain ini walaupun bagus, dia bukan desain yang luar biasa.
Sebagai contoh, Material Design mempunya 2 unsur dalam desain tombol misalnya. Di satu sisi, ada "wave effect" yang ada efek air pas di klik dan tahan. Ini banyak dipakai di website sekarang, termasuk beberapa bagian dari Eyerys ini sendiri. Desain tombol ini dibuat timbul dengan bayangan sehingga orang tahu itu adalah "tombol". Tapi di penempatan lainnya, misalnya tombol dial di handphone, tombol angka ini flat tanpa bayangan. Mereka hanya angka di dalam kotak. Bahkan di beberapa penerapan lainnya, "tombol" ini kedang tidak punya border (pinggiran).
Mereka seperti icon dengan hitam diatas putih.
Dari sudut pandang ini, Material Design seperti suatu kemunduran jaman dimana sebelumnya kontur dan tekstur 3D dihilangkan. Dulu, teksur 3D ini membuat hal diatas layar berkesan nyata. Dengan wujuh yang seakan aslinya, orang jadi merasa umum dengan desain yang mudah dimengerti.
Ini berbeda dengan Material Design pada umumnya. Walaupun Google punya bahasa desain universal dengan desain ini, Material Design kadang tidak konsisten di penerapan2nya.
Yang membedakan antara flat jaman dulu dengan flat versi Google yang paling kelihatan adalah bayangan. Dibawah contoh desain 3D yang lama dikenal dulu, dibanding sama desain "flat" dan Material Design.
http://i.imgur.com/RLQAaRx.jpg"
Apple yang tidak pakai Material Design punya desain "flat" yang berbeda. Google punya Material Design yang flat yang dibuat dengan efek dan "depth". Apple lebih "flat, namun punya efek gradasi lebih banyak dibanding Google. Sementara Google memberikan desain untuk memudahkan fungsi, Apple membuat desainnya untuk meningkatkan fungsi.
http://i.imgur.com/UtE9CVr.jpg"
Google punya bahasa desain yang dinamakan Material Design. Buat pengguna Google dan juga fanatik Android, pasti tahu bahasa desain Google yang dikenalkan sejak Android Lollipop tahun 2014 silam. Dengan semakin meluasnya Material Design, hampir semua produk Google memakai desain ini. Dan karena Google menijinkan developer untuk memakainya, antar muka banyak aplikasi dan website, dan juga jenis lainnya mulai memakai desain ini.
Buat gambarannya, Material Design ini mengedepankan warna cerah dan juga "depth" yang memakai unsur bayangan untuk membedakan elemen mana yang harusnya diatas elemen lainnya.
Misalnya di wallpaper:
Dari satu sisi, Material Design ini bagus. Dengan pengaruh Google dan desain minimalisnya, Google berhasil membuat desain ini dipakai banyak orang dan juga dikembangkan dengan luas. Tapi apakah desain ini adalah desain yang bagus?
Dari berbagai sisi, tidak. Material Design bukan desain yang bagus.
Material Design bukan dibuat dengan tujuan kenyamanan. Dalam berbagai penerapan, desain ini juga tidak sepenuhnya minimalis atau inovasi desain yang baru. Secara ringkas, banyak orang yang menganggap desain ini mirip dengan desain Windows 3.1 tapi dibuat flat dengan pemakaian warna yang "terlalu cerah". Mereka menganggap bahwa desain ini walaupun bagus, dia bukan desain yang luar biasa.
Sebagai contoh, Material Design mempunya 2 unsur dalam desain tombol misalnya. Di satu sisi, ada "wave effect" yang ada efek air pas di klik dan tahan. Ini banyak dipakai di website sekarang, termasuk beberapa bagian dari Eyerys ini sendiri. Desain tombol ini dibuat timbul dengan bayangan sehingga orang tahu itu adalah "tombol". Tapi di penempatan lainnya, misalnya tombol dial di handphone, tombol angka ini flat tanpa bayangan. Mereka hanya angka di dalam kotak. Bahkan di beberapa penerapan lainnya, "tombol" ini kedang tidak punya border (pinggiran).
Mereka seperti icon dengan hitam diatas putih.
Dari sudut pandang ini, Material Design seperti suatu kemunduran jaman dimana sebelumnya kontur dan tekstur 3D dihilangkan. Dulu, teksur 3D ini membuat hal diatas layar berkesan nyata. Dengan wujuh yang seakan aslinya, orang jadi merasa umum dengan desain yang mudah dimengerti.
Ini berbeda dengan Material Design pada umumnya. Walaupun Google punya bahasa desain universal dengan desain ini, Material Design kadang tidak konsisten di penerapan2nya.
Yang membedakan antara flat jaman dulu dengan flat versi Google yang paling kelihatan adalah bayangan. Dibawah contoh desain 3D yang lama dikenal dulu, dibanding sama desain "flat" dan Material Design.
Apple yang tidak pakai Material Design punya desain "flat" yang berbeda. Google punya Material Design yang flat yang dibuat dengan efek dan "depth". Apple lebih "flat, namun punya efek gradasi lebih banyak dibanding Google. Sementara Google memberikan desain untuk memudahkan fungsi, Apple membuat desainnya untuk meningkatkan fungsi.
Kemudian ada pilihan font. Material Design sering memakai Roboto dan Noto. Sementara Apple memakai Myriad, Helvetica Neue atau San Francisco, dll. Walaupun sama2 "flat" dan minimalis di pemilihan font, Apple punya desain yang mudah dibaca selama warna font dan latar punya kontras yang tinggi. Ini agak merugikan kalau berada di pewarnaan yang berbeda yang Material Design mungkin tidak mengalami karena font mereka lebih tebal.
Kalau digabungkan
Bagaimana menurut member disini?
Material design itu design yang bergerak dalam ruang kalau menurut google. Sebuah metafora kalau dia deskripsiin. Secara penampakan pertama di android lollipop, inspirasinya datang dari animasi visual yang mengedepankan apa yang bisa di interaksikan dan mana yang gak.
Menurut google, inspirasinya dari "kertas dan tinta". Dan design ini sejalan sama google now yang memperkenalkan "cards"
Untuk design aplikasi, material design memang cocok buat android karena google adalah bagian mutlak dari android. Tapi kalau penerapannya untuk ios apple misalnya, ini akan kurang cocok karena apple gak mengedepankan cards.
Untuk design website, ini lain cerita. Ini karena selera aja. Material design diliat sebagai design modern yang "flat" tapi gak sepenuhnya "flat" karena adanya animasi dan unsur 3d dari efek bayangan. Dan juga karena templatenya banyak beredar, orang bisa aja nerapin unsur2 material design ke websitenya. Poin plus buat material design di website, tampilan akan mirip produl android dan google. Tapi minusnya, material design yang merupakan bahasa design, bisa ngebuat kreatifitas design website jadi terbatas kalau design ini diterapin sepenuhnya.
Contohnya seperti website eyerys ini. Update design sedikit banyak memakai material design di pilihan icon dan efek buttons dan menu kalau di klik. Tapi warna dan beberapa design lama.masih dipertahankan karena gak mau ngubah identitasnya. Jadi material design di eyerys cuma setengah2... cuma bumbu aja untuk modernisasi tampilan.