LGBT, Warna Lain Dari Kehidupan. Sikapi Dengan Bijak

25 posting / 0 new
Entri terakhir
Junaidi
Avatar Junaidi
Offline
Last seen: 4 tahun 5 bulan yang lalu
Joined: 14 Mar 2013 - 09:01
Points: 520
LGBT, Warna Lain Dari Kehidupan. Sikapi Dengan Bijak

LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, bisexual, dan transgender. Dengan kata lain, LGBT adalah suatu "penyimpangan orientasi seksual dimana seseorang tidak lagi, atau tidak mau, berorientasi "straight" lagi.

Ada suatu saat dimana LGBT ini lebih memilih diam dan menerima keadaan mereka. Kalau ditarik dari masa lalu, kondisi ini di Islam bisa dilihat dari kisah Nabi Luth dimana suatu kota diadzab oleh Yang Maha Kuasa. Tapi keberadaannya terus ada, dan berawal dari dunia barat yang budayanya lebih terbuka dan fleksiblel, sekarang mulai mewabah ke daerah timur termasuk Indonesia yang notabene agak "asing" dengan kebebasan ini.

Tapi setelah para penganut dan pendukung LGBT ini mulai bersuara, hal yang dianggap tabu dan asing ternyata tidak sama sekali asing. Ternyata di Indonesia ini sudah banyak pro LGBT dan bahkan mengakui diri mereka adalah bagiannya.

Di satu sisi, LGBT dipandang sebagai hak asasi manusia. Mereka bebas berekspresi dan mempertahankan haknya. Tapi di sisi lain, LGBT dipandang sebagai sesuatu yang amoral yang bisa diibaratkan kanker yang kalau tidak dihilangkan (dilarang), bisa mewabah sehingga merusak generasi sekarang dan yang akan datang.

Mengupas LGBT Lebih Dalam

Sebagian merasa ini adalah penyakit, sebagian lain menganggap menjadi bagian LGBT adalah kodrat/nasib, sebagian lagi menilai bahwa ini adalah efek samping dari gaya hidup. Tapi mau gimana pun juga, kenyataan ini menular.

Bagi yang merasa ini adalah kodrat, penyimpangan ini bisa juga berasal dari faktor keturunan.

Gaya atau perilaku menyimpang ini menyerang nafsu. Tapi disini nafsu harus ditekankan kalau seks bukan faktor satu2nya. Gaya hidup dan kebutuhan pun bisa jadi penyebab. Ada sebuah survey yang mengungkapkan bahwa 1/3 dari komunitas LGBT adalah orang yang ketularan, dan mereka yang nyaman dengan perilaku menyimpang ini.

Intinya, mau itu kodrat atau penyakut atau gaya hidup, orientasi mereka sama. Bagi yang sadar akan penyimpangan mereka, banyak yang sebenarnya pengen sembuh namun banyak dari mereka yang malu mengungkapkannya.

Bersuara

Mereka yang berperilaku menyimpang ini sebenarnya merasa kalau mereka itu menyimpang. Karena tidak masuk ke lingkungan dimana mereka berada, seperti yang sebelumnya dijelasin, mereka cenderung diam dan tidak mengganggu. Mereka punya kumpulan sendiri, mereka punya komunitas, forum dan tempat sendiri. Intinya, mereka hanya bisa berbagi dan "menerima nasib" dengan berada diantara sesamanya, atau dengan orang terdekat mereka.

Tapi dengan adanya suara2 yang mendukung LGBT ini, mereka yang awalnya diam dan "menikmati" penyimpangan mereka, ikut bersuara. Mereka ingin dianggap setara, mereka tidak ingin dianggap "penyakit" dan ingin hidup seperti halnya manusia biasa yang tidak dipandang sebelah mata oleh mereka yang straight. Mereka ingin didukung undang2, mereka ingin bebas.

Di rangkum dari beberapa sumber, berikut adalah mereka yang "bersuara":

DR Dede Oetomo PhD. Dia merupakan aktivis LGBT senior yang berumur diatas 60 tahun. Sebagai aktivis gay, dia berpendidikan dengan lulusan Amerika.

Dari interview dengan DR Dede, dia adalah aktivis sejak 1970an dimana LGBT hampir gak ada di Indonesia (gak kelihatan). Karena lamanya dia berkecimpung di dunia LGBT, DR Dede cukup fasih dalam membela hak2 kaum minoritas ini.

Menurut dia, jumlah populasi gay Indonesia sebanyak 760 ribu orang. Sementara waria atau transgender sebanyak 28 ribu orang.

Walaupun minoritas dan masih dipandang sebelah mata, dia yakin kalau suatu saat Indonesia akan mengakui keberataan LGBT ini walaupun peluangnya kecil.

Dia membawa UUD 1954 dimana ada ayat yang menyebutkan tentang perlindungan dari diskriminasi.

Tokoh lainnya adalah seorang pakar komunikasi Universitas Indonesia dan Paramadina, Ade Armando. Dia mempertanyakan status haram dalam Islam terkait masalah LGBT. Menurut dia, LGBT adalah hal yang tidak terhindarkan di dunia yang mengalami globalisasi. Karena itu dia merasa penting bagi umat Islam untuk membicarakan kembali cara pandang terhadap LGBT, termasuk bilamana perlu meninjau kembali sikap yang sudah tertanam selama ini.

Berikutnya adalah Shinta Ratri yang merupakan anggota komunitas LGBT bernama Arus Pelangi. Dia mengakui bahwa masih banyak penolakan yang diterima kaum LGBT, tapi Shinta yang merupakan transgender, tetap memperjuangkan dirinya dan kaumnya untuk mendapatkan kesetaraan.

Menurut dia, karena masih banyak yang menolak, mereka harus berjuang dan menperjuangkan identitas dan hak.

Walaupun merupakan seorang transgender. Shinta tetap menjunjung tinggi nilai2 agama dengan mendirikan pondok pesantren waria Al-Fatah di Bantul, Jogjakarta.

Masyarakat dan Pemerintah Harus Bijak

Mungkin berawal dari Kejagung AS yang melegalkan pernikahan sesama jenis di negara Paman Sam, tempat yang sering menjadi kiblat budaya barat. Di internet, seperti yang kita semua ketahui, muka putih bisa menjadi hitam, dan si hitam bisa saja putih. Di internet adalah tempat suara berkumpul yang berisi hinaan sampai dukungan terhadap LGBT ini.

Yang menghina, suka membawa dalil agama. Yang mendukung pun suka bawa agama juga.

Efek LGBT yang di Indonesia harus dicari solusinya dengan bijak. Harus ada jalan tengah yang tidak memenangkan suatu kaum, dan juga tidak merugikan kaum yang lain.

Soalnya selama ini, sadar apa tidak, kita semua hanya bisa menyalahkan LGBT. Dan yang mendukung hanya bisa mengedepankan hal mereka. Tapi semua hanya ada tanpa solusi. Ini sama seperti mengajarkan manusia kenapa tidak boleh membunuh karena bisa masuk neraka, tapi tidak jarang sekali membahas kenapa manusia itu bisa tega membunuh.

Dia bisa saja membunuh karena saudaranya dibunuh. Atau bisa juga karena dia dipaksa dan diancam, atau juga karena masalah dendam atau karena tertindas. Bisa juga karena dia awalnya hanya bela diri.

Di Indonesia tercinta ini, berita tentang politik dan korupsi sepertinya tiada habisnya. Kita suka melihat muka2 para pejabat yang terhormat yang menjadi tersangka korupsi sekian juta atau sekiar milyar, dan kita yang berada di depan layar TV hanya bisa menghina dan memberi sumpah serapah. Tapi apakah kita tahu sebab mereka korupsi? Koruptor mungkin tergoda oleh rekan kerja dan kebutuhan hidup anak yang suka bergaul dengan para pengusaha muda dan artis borjuis. Si istri bisa saja merasa saltum karena datang ke arisan sosialita pakai tas "murahan". Si bapak yang didesak oleh istri dan anak pun terdorong untuk mencari "sedikit" penghasilan tambahan.

Terus apakah kita sadar bahwa kita pun melakukan korupsi2 kecil tanpa disadari? Apakah kita gak pernah menyogok polisi supaya urusan kita cepat damai? Apa kita tidak pernah memberi tips lebih untuk seseorang supaya kita didahulukan dibanding yang lain? Apa kita gak sadar akan hal itu?

Sekarang kalau membandingkan pembunuh, para koruptor dan para LGBT, seolah2 ini semua sama. Kita suka melihat mereka hina atau salah, tapi apakah kita melihat kenapa mereka menjadi demikian?

Dari kecil kita suka ikut2an mengolok2 laki2 yang feminin dengan sebutan bencong atau banci. Walaupun mereka yang pada saat itu kenyataannya bukan termasuk LGBT, mereka menjadi minder, dan mungkin jadi susah mencari teman. Manusia adalah makhluk sosial, tapi kita suka mengintimidasi orang lain tanpa tahu alasannya apa.

Bisa jadi orang ini yang kecilnya tertindas karena olokan teman2nya kemudian mendapatkan teman yang sama femininnya. Dan disaat dia merasa nyaman dan diterima oleh temannya, bisa dia menjadi terjerumus ke lembah hitam LGBT.

Manusia adalah makhluk sosial dan kita semua pasti mengakui itu. Kita tidak bisa hidup dalam kesendirian.

Sebagai negara dengan berbagai agama, pemerintah harus mengambil sikap bijak. Secara umum, umat beragama diajarkan cinta antar sesama, dan seharusnya kita disini memberi solusi terbaik bagi saudara/teman atau kerabat LGBT. kita harus bisa memberi dukungan untuk mereka agar mereka sadar akan perbedaan mereka dan mau kembali ke jalan yang publik anggap lebih benar. Bukan hanya buat kebaikan dia saja, tapi buat kebagian negara kita, kebaikan Indonesia yang luas, agar tidak terjun ke lembah sesat kaum Nabi Luth.

Saya harap thread ini tidak menyinggung karena ini adalah pernyataan yang tidak memihak.

Junaidi

5
Your rating: Nihil Average: 5 (2 votes)
Junaidi
Avatar Junaidi
Offline
Last seen: 4 tahun 5 bulan yang lalu
Joined: 14 Mar 2013 - 09:01
Points: 520
sekedar pewarna

sekedar pewarna

Junaidi

5
Your rating: Nihil Average: 5 (1 vote)
Indra
Avatar Indra
Offline
Last seen: 4 tahun 3 bulan yang lalu
Joined: 15 Sep 2013 - 11:41
Points: 330
Penyakit sosial. Lgbt boleh

Penyakit sosial. Lgbt boleh jadi suatu kesalahan, tapi yang salah tetep salah.

Kalau dibebasin dan dilegalkan, berikutnya pasti adanya zina dilegalkan. Sama seperti budaya barat.

Sekarang ibarat wc umum. Kenapa dipisah? Karena laki2 adalah laki2 dan perempuan adalah perempuan. Beda kelamin. Mau bikin wc tipe ketiga? Terus keempat? Dst?

0
No votes yet
Toni
Avatar Toni
Offline
Last seen: 4 tahun 3 bulan yang lalu
Joined: 22 Mei 2013 - 14:59
Points: 358
ngelirik kisah nabi luth,

ngelirik kisah nabi luth, kaum gay pada gak suka sama perempuan, jadinya para perempuannya jadi lesbian. setahu saya begitu.

kalo memang bener, tandanya LGBT adalah hal menular karena seperti dibilang suatu kebutuhan. manusia butuh diperhatiin, dan kalo gak dapet dari pasangan yang selayaknya (lawan jenis), mereka bakal nyari ke sesama jenis. berkembanglah kaum tsb.

tapi disini harus dititik beratkan peran teknologi, berita media dan gaya hidup modern. gak perlu LGBT, hal2 nyeleneh yang gak pernah ada sebelumnya tiba2 aja ada.

saya setuju dengan menutup akses LGBT dan dikasih konseling dan dukungan untuk balik normal. bukan karena merusak tatanan moral yang ada, tapi juga kalo pemerintah melegalkannya, budaya barat akan terus masuk gak terbendung.

jeleknya lagi, gak perlu ngomongin wc yang macem2, ntar kedepannya bisa aja kebuka keinginan untuk melegalkan nikah sama hewan atau bahkan mayat! di barat udah ada beberapa berita begitu, gak tertutup indonesia juga bisa begitu kalo pemerintah gak ngambil langkah tegas.

0
No votes yet
Elisa
Avatar Elisa
Offline
Last seen: 3 tahun 11 bulan yang lalu
Joined: 30 Apr 2013 - 12:54
Points: 244
Lah dulu kemana aja? Kenapa

Lah dulu kemana aja? Kenapa harus sekarang konselingnya sementara dulu masih dibiarin berkeliaran?

Waria2 di jalan masih banyak. Kalo dari dulu dihambat, gak bakal berani sekarangnya.

0
No votes yet
Michael
Avatar Michael
Offline
Last seen: 5 tahun 2 bulan yang lalu
Joined: 16 Apr 2013 - 13:00
Points: 342
Amerika itu kiblat dari

Amerika itu kiblat dari budaya barat. Disana aja masih kontroversi. Kenapa kita di Indonesia malah sewot? Suatu tanda kalau orang Indonesia lebih barat dari orang barat.

Disana lebih bebas, makanya suka dibilang surga buat hal2 yang kita liat masih tabu. Kita budaya timur dan alangkah lebih baik kita pertahanin hal itu.

Lagi banyak debat LGBT, artis ternama ibukota malah ngasih contoh buruk. Gimana moral bisa kearah? Kalo sampe ada pejabat yang nyeleneh, rusak ini negara.

0
No votes yet
Agung
Avatar Agung
Offline
Last seen: 4 tahun 6 bulan yang lalu
Joined: 29 Apr 2014 - 14:28
Points: 384
Dosa masyarakat itu seperti

Dosa masyarakat itu seperti aib bersama. Makanya gak heran pemerintah mau ngapus LGBT. Selama ini pada diem kenapa sekarang baru berkoar? Nunggu amerika sang kiblat melegalkan baru ikutan?

0
No votes yet
Lisa
Avatar Lisa
Offline
Last seen: 4 tahun 9 bulan yang lalu
Joined: 16 Apr 2013 - 13:09
Points: 296
Mereka punya hak sama seperti

Mereka punya hak sama seperti orang normal. Bukan mendukung tapi mereka tetep manusia kan? Mereka butuh makan dan butuh kehidupan yang layak.

Bukan diskriminasi solusinya tapi penyuluhan. Selama mereka diyakinin bisa sembuh harus didukung.

0
No votes yet
Tyo
Avatar Tyo
Offline
Last seen: 6 tahun 5 bulan yang lalu
Joined: 28 Feb 2013 - 10:06
Points: 73
ooohh warna2 pelangi. merah

ooohh warna2 pelangi. merah kuning hijau dilangit yang biru. manusia itu sama seperti hewan: cuma 2 jenis. jadi warnanya cuma 2!

itu yang pro LGBT ada perempuan jilbab juga ternyata :o

0
No votes yet
Rian
Avatar Rian
Offline
Last seen: 4 tahun 6 bulan yang lalu
Joined: 28 Feb 2013 - 10:12
Points: 324
buat bacaan...
5
Your rating: Nihil Average: 5 (1 vote)
Ariadi
Avatar Ariadi
Offline
Last seen: 5 tahun 4 bulan yang lalu
Joined: 6 Jan 2015 - 17:18
Points: 85
maaf kalau kasar, tapi saya

maaf kalau kasar, tapi saya suka jijik ngelihat manusia sejenis itu rangkulan2. mungkin perempuan bolehlah ya :p tapi kalau laki2??

binatang aja tahu perbedaan mana yang jantan mana yang betina. mereka gak nyosor aja ke kelamin yang sama... kenapa manusia gak bisa begitu juga??

0
No votes yet
Dian
Avatar Dian
Offline
Last seen: 5 tahun 2 bulan yang lalu
Joined: 4 Okt 2013 - 16:32
Points: 192
Kalau legal, akan ada

Kalau legal, akan ada perubahan drastis bgmn kita melihat zina.

Perbedaan pendapat di MK ini bukti kalau hukum kita berdasarkan trend jaman now. Membuka diri dan memberi perlindungan thdp kaum homoseks secara gak lgsg menghilangkan hukum zina dan hilangnya budaya timur.

Kenapa gak contoh malaysia? Homoseks adalah kriminalitas disana dan gak ada perlindungan hukum.

Lgbt bukan kelainan genetis, tapi perilaku menyimpang dan gangguan jiwa. Jadi bisa sembuh karena ini faktor paikologis. Ini bukan trend dan bukan faktor jaman karena udah ada dari jaman kaum luth.

Dan saya yakin gak ada agama yang bilang "homoseks itu tidak salah"

0
No votes yet
Darman
Avatar Darman
Offline
Last seen: 3 tahun 8 bulan yang lalu
Joined: 14 Agu 2013 - 14:47
Points: 507
pada sinting orang2. dikasih

pada sinting orang2. dikasih kelamin A, mintanya B. bilang indonesia gak ada sewa rahim karena pikirannya masih "vintage".

kayak gini dah kalau kelamin dan otak sama2 korslet.

0
No votes yet
Lisa
Avatar Lisa
Offline
Last seen: 4 tahun 9 bulan yang lalu
Joined: 16 Apr 2013 - 13:09
Points: 296
Kayak gini nih yang gak punya

Kayak gini nih yang gak punya agama. 

Agama pada ngajarin kaum luth dan azab yang mereka derita. Tapi tetap aja di contoh... Dibilang trend jaman now kali?

0
No votes yet
Andri
Avatar Andri
Offline
Last seen: 6 tahun 7 bulan yang lalu
Joined: 18 Apr 2013 - 10:36
Points: 169
http://genderfluidsupport

Ane baru tahu kalau jumlah gender ternyata buanyaaakkk

0
No votes yet
Hendrawan
Avatar Hendrawan
Offline
Last seen: 6 tahun 6 bulan yang lalu
Joined: 25 Mar 2014 - 09:47
Points: 131
Andri wrote:

Andri wrote:

http://genderfluidsupport.tumblr.com/gender[/embed]

Ane baru tahu kalau jumlah gender ternyata buanyaaakkk

gila bro...

0
No votes yet
Darman
Avatar Darman
Offline
Last seen: 3 tahun 8 bulan yang lalu
Joined: 14 Agu 2013 - 14:47
Points: 507
Zulkifli Hasan udah

Zulkifli Hasan udah ngungkapin kalau ada 5 partai di DPR RI yang setuju LGBT.

kalau pedoman aja dilanggar, buat apa ada pancasila? udah jelas2 bertentangan kenapa gak jelas nentang? kan aneh...

0
No votes yet
Fahmie
Avatar Fahmie
Offline
Last seen: 5 tahun 4 bulan yang lalu
Joined: 5 Jul 2014 - 16:04
Points: 106
kaum LGBT udah ada dari jaman

kaum LGBT udah ada dari jaman dulu. cuma karena belum diakui, mereka memilih diam. dan karena normalnya masyarakat kita memandang mereka sebelah mata, mereka pun lebih berkelompok sesama mereka dan menyembunyikan status mereka.

kalau didukung pemerintah, yang selamanya kita lihat cuma sekian persen dari populasi, jangan heran kalau tiba2 bengkak.

tapi bukan berarti MK yang menolak hukumnya karena mereka mau melegalkan. seperti kata om Mahfud MD ngejelasin di Twitter

0
No votes yet
Junaidi
Avatar Junaidi
Offline
Last seen: 4 tahun 5 bulan yang lalu
Joined: 14 Mar 2013 - 09:01
Points: 520
Sebetulnya sih ini kebebasan

Sebetulnya sih ini kebebasan masing2 ya. Cuma di masyarakat aja yang risih jadi susah diterima. 

Di negara mana juga, kepentoknya di undang2. Disini pemerintah diminta supaya bijak

Junaidi

0
No votes yet
Michael
Avatar Michael
Offline
Last seen: 5 tahun 2 bulan yang lalu
Joined: 16 Apr 2013 - 13:00
Points: 342
Kalau orang2 di pemerintahan

Kalau orang2 di pemerintahan aja (mungkin) pada LGBT? Bisa jadi salah satu yang bikin susah turun undang2nya

0
No votes yet
Himawan
Avatar Himawan
Offline
Last seen: 6 tahun 4 bulan yang lalu
Joined: 9 Jul 2013 - 12:14
Points: 205
Lagi rame bahas artis

Lagi rame bahas artis transgender, padahal di indonesia udah banyak lho.

Dari dena rahman, dorce, julia robex, solena chaniago, dinda syarif, dll.

Mereka mengakui kalau mereka transgender. Pada sukses juga kok, gak perlu cari sensasi seperti si lucinta luna.

0
No votes yet
Rudiansyah
Avatar Rudiansyah
Offline
Last seen: 5 tahun 3 bulan yang lalu
Joined: 2 Mar 2013 - 11:54
Points: 417
katanya itu, orientasi

katanya itu, orientasi seksual seseorang itu dipengaruhi oleh 2 faktor:

  1. genetik
  2. lingkungan

kalau genetik, katanya gak bisa diubah karena dari sananya diciptain begitu. ini menurut mereka yang gay/lesbian. tapi kalau karena faktor sosial atau lingkungan, penyimpangan seksual bisa diobatin. misalnya pakai terapi.

tapi kalau faktornya lingkungan balik lagi ini semua pilihan. mereka bisa aja tetep menyimpang, atau balik ke jalan yang bener.

ane punya temen yang menyimpang begini. kalau ditanya, jawaban dia jadi gay bukan karena dia maunya begitu. masuk akal sih secara siapa juga yang mau jadi orang yang dikucilkan?

nah, ada lagi faktor lingkungan lain: pengalaman.

misalnya ada orang yang punya masa lalu kelam seperti kekerasan seksual atau perceraian. eh ternyata pas curhat2 ke sesama jenis ternyata lebih nyaman. kalau ini menurut ane kebanyakan yang perempuan secara perempuan lebih suka curhat dibanding laki2.

dan kalau sebabnya generik, ada riset yang  bilang kalau suka sesama jenis ini hampir gak mungkin terjadi tanpa pengaruh eksternal (lingkungan), ini karena belum terbuktinya gen yang jadi penyebabnya.

intinya, orientasi seksual itu kompleks.

0
No votes yet
Junaidi
Avatar Junaidi
Offline
Last seen: 4 tahun 5 bulan yang lalu
Joined: 14 Mar 2013 - 09:01
Points: 520
Nih ada berita miris... Anak

Nih ada berita miris... Anak 9 tahun bunuh diri gara2 bangga jadi gay terus di bully

https://www.idntimes.com/news/world/vanny-rahman/diejek-sebagai-gay-bocah-9-tahun-ini-bunuh-diri

Junaidi

0
No votes yet
Rifki
Avatar Rifki
Offline
Last seen: 5 tahun 7 bulan yang lalu
Joined: 16 Agu 2018 - 16:55
Points: 21
ikut share, ini nyeremin nih

ikut share, ini nyeremin nih kalau bener2 dibuat hukumnya berlaku:

https://www.nationalreview.com/news/pediatricians-group-urges-acceptance...

0
No votes yet
Ariadi
Avatar Ariadi
Offline
Last seen: 5 tahun 4 bulan yang lalu
Joined: 6 Jan 2015 - 17:18
Points: 85
agak sulit juga kalau dipikir

agak sulit juga kalau dipikir. nerima keberadaan LGBT dengan landasan hukum niatnya buat HAM. tapi di sisi lain, ini adalah penyimpangan yang gak masuk ke norma adab timur dan juga islam.

masalahnya, indonesia bukan negara yang punya hukum islam (kecuali aceh). gak juga seperti malaysia yang hal ini bisa dihukum.

kalau mau LGBT disahkan, tinggal tunggu tanggal mainnya aja karena gak ada yang bener2 bisa ngelarang. seandainya bisa ada UU yang berlaku untuk mencegah ini, pemerintah bisa langsung turun tangan. tanpa hukum, pemerintah cuma bisa ngikutin jalan cerita pola masyarakat aja

0
No votes yet