Masuk akal karena Telegram menjaga privasi dan mengekripsi chat. Tapi apa cuma Telegram?
Kalau ngomongin enkripsi, app chat seperti Signal juga pakai. Whatapp juga. Kenapa mereka gak kena sanksi?
Masuk akal karena Telegram menjaga privasi dan mengekripsi chat. Tapi apa cuma Telegram?
Kalau ngomongin enkripsi, app chat seperti Signal juga pakai. Whatapp juga. Kenapa mereka gak kena sanksi?
telegram popular di daerah timur tengah, dan dia punya canal yang mengundang banyak oknum teroris. masalahnya udah ada dari tahun 2015 perancis dan russia udah duluan wanti2 sama telegram
wajar saya pemerintah ngeblokir. infonya kan dapet pas ada teroris yang ngaku kalau mereka komunikasinya pakai telegram.
kalau mereka bilangnya pakai whatsapp, mungkin persoalannya gak begini.
tapi walaupun gitu juga, jumlah pengguna telegram di indonesia yang katanya banyak, masih gak sebanding sama jumlah pemakai whatsapp, line, bbm, dll.
Blokir telegram cuma menghambat. Harusnya pemerintah bisa keras kalau platform2 besar seperti facebook dan whatsapp juga bisa di blokir dalam momen2 tertentu.
Udah ada beberapa negara yang ngeblokir tanpa kompromi kalau situasi politik lagi kacau misalnya. Harusnya bisa dicontoh
internet itu tempat kebebasan bicara. gak boleh internet dimatikan oleh suatu negara karena hal2 sepele. ini termasuk net netrality dimana internet bisa dikuasai sama oknum2 tertentu dan gak netral ke user
diblokir satu akan muncul lebih banyak lagi. menurut saya ini usaha pemerintah yang sia2.
bener memang kalau lebih baik di blokir aja sekalian telegram, atau apps messaging yang jadi tempat komunikasi teroris.
facebook, twitter, youtube... semua sama aja sarang teroris dan propaganda dan hate speech. susah kalau diberantas satu2... adanya cuma di limit aja.
seandainya sukses bener2 bisa di stop, masing ada ratusan sosmed dan chat app yang bisa jadi alternatif.
intinya ini semua pekerjaan sia2 aja sih...
cuma sementara kok blokirannya. harapannya kan supaya kedepan, penyebaran terorisme di indonesia gak ada lagi, dan ini tujuannya baik. okelah kalau banyak app lain yang bisa jadi tempat teroris kumpul, misalnya twitter yang diberitain jadi tempat perekrutan teroris ISIS. tapi pemblokiran, walaupun belum tentu 100% menjamin hilangnya propaganda atau terorisme, tapi tetep akan mengurangi.
jadi ini menurut saya langkah yang bijak oleh pemerintah.