up thread lama. untuk mengenang para keluarga dan kerabat korban bom gereja di surabaya.
ane baru dapet dari WA. dicari di google ane belum nemu yang fotonya jelas. ini pelaku pegeboman yang terdiri dari bapak ibu dan 4 orang anak
dan juga untuk mengingat kalau muka2 pembunuh belum tentu bermuka iblis. keluarga yang sepertinya keluarga normal pun bisa dicuci otaknya, dibuat dan dipekerjakan sebagai pembantai berdarah dingin.
semoga tidak akan ada lagi kejadian seperti ini, dan semoga para "calon" pembunuh untuk segera sadar dan taubat. islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, apalagi membunuh.
"Lakum diinukum waliyadiin" yang ada di surat Al-Kafirun yang berarti "Bagimu agamamu dan bagiku agamaku."
jadi pikirin aja amalan diri sendiri daripada ngurusin urusan orang lain.
ingat juga definisi jihad.
dalam syariat islam, jihad adalah berjuang dengan sungguh2, demi melaksanakan dan menegakkan 'Din" atau ajaran Allah sesuai Al-Qur'an dan hadis. dalam islam, jihad bukan kekerasan karena kekerasan jelas dilarang. islam melarang membunuh siapapun yang tidak berperang. dan sekarang, kita gak perang, jadi jelas jihad dalam konteks membunuh mereka yang non-muslim adalah salah.
jadi bom bunuh diri adalah mati sia2, dan islam anda terkutuk dan sesat.
Definisi jihad masih simpang siur. Mau mati ngajak anak itu tindakan pengecut.
Bener kalau dibilang kebanyakan aksi teror itu karena perbedaan status sosial ekonomi terlalu besar
Asumsi teroris dulu itu orang yang kurang mampu. Hidup susah dan gak dapat pendidikan layak, mungkin kesal dan putus asa, jadinya iri dan dendam sama mereka yang mampu. Mereka jadinya gampang dihasut.
Ini dulu. Tapi ngelihat teroris sekarang, banyak dari mereka yang mampu, berada, punya uang, pendidikan tinggi dan keluarga yang lengkap.
Bukan masalah ekonomi dan pendidikan jadinya yang ngebuat mereka jadi teroris, tapi keadaan dunia.
Mereka dijanjiin dunia dimana islam akan kembali jadi agama dominan dan memutar balik kekuasaan dunia barat yang non muslim yang berkuasa.
Jadi ideologi sesat ini bisa masuk ke otak mereka karena pendekatannya yang beda. Janji islam palsu
Dulu dibilang kaum minoritas jadi korban. Dulu mungkin iya, sejarahnya contoh dari rasisme terhadap keturunan tiongkok tahun 1990an ke tahun 2000an. Tapi bukan tindakan teroris yang efeknya lebih biadab.
Orang islam juga korban. Jadi bukan rasisme lagi tapi aksi pecah belah
Definisi jihad masih simpang siur. Mau mati ngajak anak itu tindakan pengecut.
Bener kalau dibilang kebanyakan aksi teror itu karena perbedaan status sosial ekonomi terlalu besar
Junaidi
Asumsi teroris dulu itu orang yang kurang mampu. Hidup susah dan gak dapat pendidikan layak, mungkin kesal dan putus asa, jadinya iri dan dendam sama mereka yang mampu. Mereka jadinya gampang dihasut.
Ini dulu. Tapi ngelihat teroris sekarang, banyak dari mereka yang mampu, berada, punya uang, pendidikan tinggi dan keluarga yang lengkap.
Bukan masalah ekonomi dan pendidikan jadinya yang ngebuat mereka jadi teroris, tapi keadaan dunia.
Mereka dijanjiin dunia dimana islam akan kembali jadi agama dominan dan memutar balik kekuasaan dunia barat yang non muslim yang berkuasa.
Jadi ideologi sesat ini bisa masuk ke otak mereka karena pendekatannya yang beda. Janji islam palsu
Make sense bro... Jadi cari lcari lemahnya dimana terus dihasut deh...
Tapi tetep aja, orang2 bgitu salah tafsir agama, walaupun ngakunya islam rajin solat
Mau masuk surga, caranya dia sendiri. Tapi bawa anak2 yang belum baligh...
Gak beres otaknya
orangtuanya masuk neraka. kasihan anak2nya.
bingung sama masa depan anak yang selamat pas pengeboman. gedenya ntar akan dikenal sebagai anak teroris dan dikucilkan apa, atau gimana.
asal jangan jadi teroris aja lagi.
gimana pendapat rekan2 tentang ini: https://nasional.tempo.co/read/1091583/bom-surabaya-sidney-jones-ekstrem...
bom ajak anak sendiri petanda ISIS melemah??
Dulu dibilang kaum minoritas jadi korban. Dulu mungkin iya, sejarahnya contoh dari rasisme terhadap keturunan tiongkok tahun 1990an ke tahun 2000an. Tapi bukan tindakan teroris yang efeknya lebih biadab.
Orang islam juga korban. Jadi bukan rasisme lagi tapi aksi pecah belah