Bro dan sis, belum lama ini tanggal 20 juli 2019,B Mandiri mengalami masalah teknis dimana ribuan saldo nasabah berubah.
Ada yang turun jadi nol rupiah, sampai ada yang bengkak ke milyaran rupiah. (Mungkin salah, tapi katanya sempet ada 10 milyar belum dikembalikan sama nasabah2 nakal aka. hoki :p)
Bank Mandiri sendiri bilang kalau kejadian ini karena masalah teknis di sistem, dan membantah ada ulah hacker.
Tapi apa bener demikian? Mungkin kalau ada info dari orang dalem pasti enak, tapi apa ada kemungkinan hacker sanggup ngejebol pertahanan bank plat merah tersebut?
Yang bikin saya penasaran, Bank Mandiri punya program "hackaton" yang berjalan dari tanggal 18-21 juli 2019, yang notabene adalah disaat Bank Mandiri bermasalah.
Coba cek linknya di:
https://www.bankmandiri.co.id/mandiri-hackaton
Gimana menurut rekan2?
masuk akal, tapi bank gak segila itu bro. dari halaman tersebut ada penjelasannya:
tapi ane setuju kalau seandainya pun bener ada hack, pasti ditutupin.
bank mandiri itu salah satu bank bumn milik pemerintah (https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_bank_di_Indonesia#Bank_BUMN). mau gimana pun, dia tetep bank yang bekerja dalam usaha untuk omset. bayangin aja, sebagai bank terbesar di indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit, ngaku kena hack pasti rugi besar buat bisnis.
akibatnya bisa fatal. misalnya, nasabah pada minggat atau tutup rekening. yang rekeningnya cere2 mungkin gak kerasa sama mereka.
misalnya ane nih, sejak berita itu, ane langsung pindahin isi rekening ane di mandiri ke BCA. wanti2 aja walaupun kemarin gak kena dampaknya.
tapi yang jadi masalah besarnya kalau nasabah prioritas yang punya saldo diatas 1 miliar. kalau berbondong2 pergi ke BCA misalnya, apa nasibnya?
mau gak mau ditutupin, kalau seandainya emang ada hacker yang ngebobol.
Iya bro, tapi bisa pas gitu momennya :))
Nasabar Mandiri Prioritas punya layanan dari Priority Banking Officer dan Relationship Manager, yang artinya mereka dikasih tahu sebelum publik tahu.
Laporannya February 2019, Mandiri punya lebih dari 54 ribu nasabah kaya ini (dari https://finansial.bisnis.com/read/20190225/90/893055/bank-mandiri-miliki-54.000-nasabah-kaya yang katanya per Desember 2018 dana kelolaannya tercatat sebesar Rp195,5 triliun
Mungkin seandainya kena hack, gak akan ngaku sebelum ada data nasabah yang bocor keluar, selain dari pihak ketiga dari mitra mereka kali ya?
Jadi kalau di kalkulasi, jabodetabek punya populasi 30juta. Teorinya, 100rb orang kaya indonesia punya cukup uang buat mindahin ibukota :))
Masalah internal yang gak boleh bocor ke publik.
Kalau hackathon gitu pakai data yang dikasih sama pihak penyelenggara. Kalau dari penjelasan dari laman situsnya, gak ada hubungannya sama data nasabah yang online.
Tapi gak tertutup kemungkinan kalau ada sedikit banyak kesamaan.
Hackathon itu kan memang tujuannya ekslporasi keamanan sistem dan bank mandiri yang jadi penyelenggara, nantang para hacker buat cari cara ngehack sistem yang mereka kasih.
Semoga gak kejadian lagi. Kasihan juga pada panik saldo hilang. Yang enak yang saldonya bengkak.
Tapi ya kesalahan bank sendiri, jadi gak bisa dipaksain kalau 10M yang katanya belum balik gak dikembaliin. Mandiri nombok nominal segitu gak terlalu besar lah, berhubung katanya saldo akumulasi nasabah di bank tsb lebih dari 1000T
https://m.merdeka.com/uang/ylki-sebut-sistem-it-bank-mandiri-rapuh.html
Kata ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), sistem IT Bank Mandiri lemah.
Diharapkan supaya nasabah gak pakai m-banking dulu.
Yang penting saldo nasabah balik dan gak ada data nasabah yang bocor.
Seandainya Mandiri bohong dan memang bener kena hack, situs berita luar negeri yang punya akses ke situs2 gelap pasti bakal ngedapetin infonya.
Semoga aja Mandiri bener.
Semua ada aja kemungkinannya, secara layanan perbankan terhubung ke internet. Sampe PLN mati aja dibilang ada kemungkinan hack juga.