calon penggantinya pada gembor2in gimana cara ngalahin ahok dengan nyari kelemahannya. mulai dari agama sampai kerjaan dan mulutnya. bukan dengan cara gimana benerin jakarta yang seharusnya dilakuin kalau mau narik simpatik dan dukungan. ironis tapi nyata calon pemimpin sekarang :/
kagak pada ngerti gimana benerinnya soalnya :)) yang udah dikerjain ahok udah lebih banyak dibanding gubernur2 sebelumnya. saya rasa sih belum ada calon yang sesuai. seandainya memang harus diganti, ya siapa pun lah penggantinya, semoga ngelanjutin kerjaannya ahok bukan cuma ngutamain wacana sendiri.
satu periode jabatan orang pada ngarep bisa nyelesain jakarta. tapi mereka lupa kalau jakarta itu besar. sebagai kota di indonesia, hampir semuanya ada di jakarta dari yang baik sampai yang paling buruk. satu2 harus diselesain dan sama2 harus mambantu. toh kita tinggal di kota yang sama, kenapa gak seneng ada orang yang mau ngebantu? turunan tionghoa lagi.
sama aja seperti cerita leonardo dicaprio di aceh. orang mau ngebantu kok malah pengen diusir?
kalau leonardo bukan karena dia gimana gitu mau ngebantu atau mau kritik. tapi lebih ke arah dia publik figur yang terkenal yang juga aktivis. jadi omongan dia banyak pengaruhnya ke masyarakat pada umumnya.
kalo ngomongin politik atau siapa berikutnya yang jadi gubernur DKI, mau gimana juga gak ada yang bener2 pas.
sekarang asumsi gak ada calon yang bener2 memperhatikan Jakarta dengan wacana di kampanyenya, tapi Ahok sendiri pun punya skandal sendiri. mulai dari urusan reklamasi pantai Jakarta yang notabene hanya dimiliki oleh beberapa orang yang deket sama Ahok, dan juga RS Sumber Waras yang sampai hari gini belum juga selesai.
ini karena alasan simpel: publik, dan juga saingan, ngeliat kalau ahok gak tertandingi. masyarakat mau ada perubahan, dan perubahan itu ada di ahok. kalau dilihat dari sejarah gubernur jakarta, bisa di asumsikan mereka kurang menunjukan gigi mereka ke publik.
giliran ahok, dengan segala kelemahannya, sosok pemimpin yang terhormat memang sepatutnya gak seperti ahok, tapi sebagai gubernur yang membawa perubahan yang bener2 kelihatan, ahok menang disini.
lawan politik mau numbangin ahok dengan cara kampanye terselubung dengan merusak nama dia. kalau nama dia jelek, tentu calon yang mau menggantikan lebih dilirik sama masyarakat. intinya sih begitu menurut saya,
seperti itu tadi pak kalau manusia pasti ada kelemahannya. secara garis besar yang terlihat adalah Ahok tidak bisa dikalahkan dengan telak. black campaign dan para calon yang bersatu buat ngalahin Ahok harusnya masuk akal.
buat masalah reklamasi teluk Jakarta, Ahok tidak bisa bertindak sendirian. Banyak pengembang disana yang bisa saja minta ganti rugi. Kalau pemerintah turun tangan, itu urusannya jadi ke pemda. Bisa dituntut triliunan rupiah kalau pengembang rugi.
kalo diperhatiin headline berita memang gak jauh dari KPK, gubernur, korupsi, anggota DPR sama pemerintah. agak bosan memang ngeliat berita yang sepertinya itu2 aja. tapi disitu sih menurut saya menariknya... kesannya seperti ada cerita yang terselubung gitu lho... lama2 ngikutin satu berita bisa ditarik benang yang nyambungin satu cerita dengan cerita lainnya. dan kalau dibahas di beda media berita, bisa kelihatan siapa yang mihak ke siapa.
para haters ahok kayaknya gak punya pilihan lain lama2.
kasus pengadaan lahan RS Sumber Waras dan reklamasi teluk Jakarta awalnya menyeret nama Ahok sebagai gubernur DKI.
walaupun diserang dari berbagai sisi, sekiranya posisi Ahok sebagai calon gubernur DKI tahun 2017 gak bisa dipengaruhi sama kasus2 ini. alasannya jelas, masyarakat sekarang bisa dengar berita seperti apa adanya, dan pasti udah pada cerdas dalam memilih sekiranya calon lainnya belum bisa mengalahkan posisinya yang masih kuat.
tentang reklamasi teluk Jakarta, berawal dari tangkap tangan anggota DPRD. karena dikaitkan dengan Ahok, investigasi audit BPK juga menyertakan RS Sumber Waras yang katanya membuat negara rugi 173M.
yang bikin masalah makin panas adalah disaat Ahok membantah hal itu dan menyebut BPK salah audit. padahal BPK adalah lembaga resmi audit negara seperti tercantum dalam UUD 1945. KPK yang merupakan lembaga penegak hukum terus melanjutkan temuan BPK itu salah satunya dengan memeriksa Ahok selama 12 jam.
sekarang baru terbuka kalau ketua BPK juga punya perusahaan offshore di negara tax haven yang terbongkar Panama Papers.
ini belum termasuk persoalan lain seperti suap pembahasan Raperda yag menetapkan anggota DPRD DKI Sanusi sebagai tersangka dan sejumlah pihak swasta dalam perkara ini. Termasuk staf khusus Ahok. Dan juga Presdir Agung Podomoro, dan beberapa anggota DPRD lainnya yang terlibat.
sekarang polemik reklamasi teluk akhirnya selesai setelah Menteri Maritim langsung turun tangan. dia menghentikan sementara reklamasi teluk dari keputusan bersama dengan Menteri Lingkungan Hidup, dll.
syarat melanjutkannya adalah sampai semua persyaratan, undang2 dan peraturan dipenuhi. dengan cara ini, pengembang yang komplain mau nuntut Ahok gak bisa secara langsung melancarkan serangannya.
ini membuat Ahok seperti menang telak. pemerintah pusat yang langsung turun tangan di kasus reklamasi teluk Jakarta.
Perang media masa. Yang punya berita dan didukung partai yang juga megang berita, pasti beritanya bagus2. Mirip sama waktu Jokowi masih capres. Kalau sekarang mau partai gak partai, Ahok bisa dibilang unggul di medsos.
bedanya dulu sama sekarang... orang punya suara yang bisa didenger. sayangnya aja banyak pejabat yang kagak ngerti medsos. udah tau dihujat dan dikritik tapi tetep aja gak ngerti2.
Namanya politik atau dunia bisnis, pasti gak ada yang adil. Makanya ada persaingan.
Pihak yang dirugiin pasti gak mau kalah dan ngelawan selama masih bisa supaya tetep maju. Yang diuntungin ya angkuh... cerita konsisten yamg ada dimana2.
Beda sm kekeluargaan. Tapi politik sm bisnis kagak kenal yang namanya keluarga. Anak atau bapak sendiri bisa aja jadi saingan.
persaingan datang dari ketidakadilan? masuk akal tapi gak relevan bro. pertengkaran atau saling sikut menyikut itu wajar di dunia usaha atau politik, dan itu bukan karena gak adil. tapi lebih banyak karena dasarnya orang pengen lebih baik dari orang lain. istilah lain jiwa kompetitif. yang disayangin adalah jarang ada orang yang sportif.
ceritanya sih gak mau ngalah. gak ada istilah di kamusnya ngalah buat menang soalnya ntar adanya dimakan kalau gak memang. kadang si pemenang suka ketinggian hatinya mancing emosi si kalah.
ahok menang di publik dan kebanyakan media internet. kesannya ahok seperti pemimpin generasi sekarang yang lebih punya cerita di mata masyarakat dengan caranya sendiri dibanding dengan cara pendekatan standar ala kampanye.
banyak yang bilang ahok gila, ya pendapat boleh bilang itu bener karena sampe sekarang belum ada pemimpin jakarta yang seketus dan sekeras dia. ini kritik pedas buat para calon gubernur lain kalau masyarakat lebih milih hasil dibanding latar belakang atau janji.
nah kelemahan mereka ini multak, tapi ahok punya kelemahan yang lebih mutlak: dia bukan orang islam.
yah memang agama urusan lo lo gue gue, tapi baru sekarang ini juga kan orang puasa disuruh menghormati orang yang gak puasa? dan orang yang gak puasa bisa di razia.
iya seperti marah2 sama wartawan... memang sih kesannya dia diadu mancing2 supaya keluar kata kalau dia lebih hebat dibanding para pejabat di DKI. salah omong habis tuh Ahok. pinter juga dia :)
iya seperti marah2 sama wartawan... memang sih kesannya dia diadu mancing2 supaya keluar kata kalau dia lebih hebat dibanding para pejabat di DKI. salah omong habis tuh Ahok. pinter juga dia :)
Paling bau2 politik. Wartawan makin aneh makin demen...
gimana kagak? menang 1 juta ktp padahal semua lawannya dan juga banyak tokoh politik dan pejabat ragu. orang gede pasti dicari kelemahannya... biasalah, ibarat mau ngebuktiin kalau dewa juga bisa berdarah :)
indonesia itu punya fenomena unik. hal yang jelek dimana seharusnya si pelaku dapet sanksi seperti denda atau sanksi sosial. tapi di indonesia justru kebalikannya.
walaupun gak selalu, tapi beberapa hal yang harusnya dikasih hukuman, eh malah diakui, hebatnya, orangnya malah jadi tokoh.
yang masih anget aja deh dipikiran...
zaskia gotik yang (dengan gak sengaja [harap maklum]) melecehkan pancasila, eh sama PKB malah jadi DUTA PANCASILA
sonya depari yang ngaku2 anak jenderal, maki2 polwan depan umum, nunjukin perilaku yang bukan pelajar, eh sama gereja-gereja reformis di Medan jadi DUTA NARKOBA
dan orang yang digusur makanannya, iya sih memang salah, tapi tetep aja di santun. akhirnya? kecemburuan sosial... berita simpang siur. ada yang perihatin, ada yang maki2 ada yang bilang dia orang kaya ada yang bilang dia orang miskin. dapet duit 100jt lebih, kalau memang kebukti orang kaya, nyesel gak lo pada???
jadi bukan di pemerintahan dan partai terhormat aja a$%^&!!! tapi banyak netizen juga gak pake banyak mikir. mau ikut2an eksis berita aja.
indonesia itu punya fenomena unik. hal yang jelek dimana seharusnya si pelaku dapet sanksi seperti denda atau sanksi sosial. tapi di indonesia justru kebalikannya.
walaupun gak selalu, tapi beberapa hal yang harusnya dikasih hukuman, eh malah diakui, hebatnya, orangnya malah jadi tokoh.
yang masih anget aja deh dipikiran...
zaskia gotik yang (dengan gak sengaja [harap maklum]) melecehkan pancasila, eh sama PKB malah jadi DUTA PANCASILA
sonya depari yang ngaku2 anak jenderal, maki2 polwan depan umum, nunjukin perilaku yang bukan pelajar, eh sama gereja-gereja reformis di Medan jadi DUTA NARKOBA
dan orang yang digusur makanannya, iya sih memang salah, tapi tetep aja di santun. akhirnya? kecemburuan sosial... berita simpang siur. ada yang perihatin, ada yang maki2 ada yang bilang dia orang kaya ada yang bilang dia orang miskin. dapet duit 100jt lebih, kalau memang kebukti orang kaya, nyesel gak lo pada???
jadi bukan di pemerintahan dan partai terhormat aja a$%^&!!! tapi banyak netizen juga gak pake banyak mikir. mau ikut2an eksis berita aja.
serba kebalik ya? kalau dulu harusnya yang bagus itu dicontoh, sekarang yang gak bagus yang jadi panutan
Ambisi besar trump. Lurang dia jadi pengusaha sukses main di politoik juga.
Asal jangan terlalu frontal sama amerika dan kebijakan yang adem2 aja. Calon presiden punya program luar negeri yang beda2 soalnya. Misalnya hillary yang frontal dan trump yang kayaknya suka ngebeda2in
kalau dilihat dari tokoh politik, banyak dari mereka yang udah dari sananya mapan dan berkuasa di bidang bisnis. ya seperti halnya donald trump. ada juga yang juga seperti mantan menteri esdm arcandra tahar.
apa politik itu segitu menggiurkan ya? seandainya mereka tetap di bisnis, kemapanan mereka bahkan melebihi menteri sekalipun atau bahkan presiden.
jawabannya mudah. politik itu menarik, dan bukan uang yang jadi incaran, tapi kekuasaan. orang terkaya di dunia pun gak bisa ngebeli kekuasaan sebagaimana kekuasaan yang dikasih oleh amanat rakyat.
mending jadi menteri daripada punya gaji milyaran rupiah per bulan? hmmm.. kalau rata2 orang yang ngutamain duit ya memang keliatannya bodoh. tapi buat kalau punya niat lain, mau itu bagus atau gak, jabatan menteri memang kayaknya lebih menggiurkan.
tapi arcandra tahar memang orang yang pinter, dan sebagai orang indonesia (dan amerika), dia patut dikagumi.
Memang harus ada perubahan undang2. Supaya gak mikir terlalu kolot gitu?
Kenapa harus dilarang? Kalau dia kompeten dan pintar dan juga berprestasi, kenapa mereka harus dicemooh? Udah bagus mereka mau kerja di pihak kita bukan di pihak asing.
Yang menghina itu yang bodoh.
Udah banyak otak2 pintar anak negeri sendiri yang dicaplok asing. Apa kita mau bgini terus? Kita sendiri yang gak mau berkembang, kita sendiri yang melarang perkembangan karena otak kita memang kagak nyampe.
Makanya sekarang mau ada perubahan. Ya hal2 kecil lah, dari mulai lebih menghargai prestasi anak2 muda dan juga para entrepreneur. Atlit olimpiade contoh kecilnya lah
Ahok lewat jalur independen, kalo menang, ibarat pembuktian kalau rakyat gak lagi mau dengerin orasi partai dan cukup bukti lapangan dibanding janji.
Dan lebih milik pemimpin etnik tionghoa yang mulutnya gak diayak :)
Gak kenal saringan dia. Mulut ibarat loudspeaker
calon penggantinya pada gembor2in gimana cara ngalahin ahok dengan nyari kelemahannya. mulai dari agama sampai kerjaan dan mulutnya. bukan dengan cara gimana benerin jakarta yang seharusnya dilakuin kalau mau narik simpatik dan dukungan. ironis tapi nyata calon pemimpin sekarang :/
kagak pada ngerti gimana benerinnya soalnya :)) yang udah dikerjain ahok udah lebih banyak dibanding gubernur2 sebelumnya. saya rasa sih belum ada calon yang sesuai. seandainya memang harus diganti, ya siapa pun lah penggantinya, semoga ngelanjutin kerjaannya ahok bukan cuma ngutamain wacana sendiri.
satu periode jabatan orang pada ngarep bisa nyelesain jakarta. tapi mereka lupa kalau jakarta itu besar. sebagai kota di indonesia, hampir semuanya ada di jakarta dari yang baik sampai yang paling buruk. satu2 harus diselesain dan sama2 harus mambantu. toh kita tinggal di kota yang sama, kenapa gak seneng ada orang yang mau ngebantu? turunan tionghoa lagi.
sama aja seperti cerita leonardo dicaprio di aceh. orang mau ngebantu kok malah pengen diusir?
kalau leonardo bukan karena dia gimana gitu mau ngebantu atau mau kritik. tapi lebih ke arah dia publik figur yang terkenal yang juga aktivis. jadi omongan dia banyak pengaruhnya ke masyarakat pada umumnya.
loncat2 partai, yang penting ahok gak naik lagi. seperti pak yusril? gak tau dah... hahaha
kalo ngomongin politik atau siapa berikutnya yang jadi gubernur DKI, mau gimana juga gak ada yang bener2 pas.
sekarang asumsi gak ada calon yang bener2 memperhatikan Jakarta dengan wacana di kampanyenya, tapi Ahok sendiri pun punya skandal sendiri. mulai dari urusan reklamasi pantai Jakarta yang notabene hanya dimiliki oleh beberapa orang yang deket sama Ahok, dan juga RS Sumber Waras yang sampai hari gini belum juga selesai.
ini karena alasan simpel: publik, dan juga saingan, ngeliat kalau ahok gak tertandingi. masyarakat mau ada perubahan, dan perubahan itu ada di ahok. kalau dilihat dari sejarah gubernur jakarta, bisa di asumsikan mereka kurang menunjukan gigi mereka ke publik.
giliran ahok, dengan segala kelemahannya, sosok pemimpin yang terhormat memang sepatutnya gak seperti ahok, tapi sebagai gubernur yang membawa perubahan yang bener2 kelihatan, ahok menang disini.
lawan politik mau numbangin ahok dengan cara kampanye terselubung dengan merusak nama dia. kalau nama dia jelek, tentu calon yang mau menggantikan lebih dilirik sama masyarakat. intinya sih begitu menurut saya,
seperti itu tadi pak kalau manusia pasti ada kelemahannya. secara garis besar yang terlihat adalah Ahok tidak bisa dikalahkan dengan telak. black campaign dan para calon yang bersatu buat ngalahin Ahok harusnya masuk akal.
buat masalah reklamasi teluk Jakarta, Ahok tidak bisa bertindak sendirian. Banyak pengembang disana yang bisa saja minta ganti rugi. Kalau pemerintah turun tangan, itu urusannya jadi ke pemda. Bisa dituntut triliunan rupiah kalau pengembang rugi.
Jadi thread curhat politik.
lebih seru soalnya bos :))
kalo diperhatiin headline berita memang gak jauh dari KPK, gubernur, korupsi, anggota DPR sama pemerintah. agak bosan memang ngeliat berita yang sepertinya itu2 aja. tapi disitu sih menurut saya menariknya... kesannya seperti ada cerita yang terselubung gitu lho... lama2 ngikutin satu berita bisa ditarik benang yang nyambungin satu cerita dengan cerita lainnya. dan kalau dibahas di beda media berita, bisa kelihatan siapa yang mihak ke siapa.
fanatik politik atau pengamat politik ini? hehe
para haters ahok kayaknya gak punya pilihan lain lama2.
kasus pengadaan lahan RS Sumber Waras dan reklamasi teluk Jakarta awalnya menyeret nama Ahok sebagai gubernur DKI.
walaupun diserang dari berbagai sisi, sekiranya posisi Ahok sebagai calon gubernur DKI tahun 2017 gak bisa dipengaruhi sama kasus2 ini. alasannya jelas, masyarakat sekarang bisa dengar berita seperti apa adanya, dan pasti udah pada cerdas dalam memilih sekiranya calon lainnya belum bisa mengalahkan posisinya yang masih kuat.
tentang reklamasi teluk Jakarta, berawal dari tangkap tangan anggota DPRD. karena dikaitkan dengan Ahok, investigasi audit BPK juga menyertakan RS Sumber Waras yang katanya membuat negara rugi 173M.
yang bikin masalah makin panas adalah disaat Ahok membantah hal itu dan menyebut BPK salah audit. padahal BPK adalah lembaga resmi audit negara seperti tercantum dalam UUD 1945. KPK yang merupakan lembaga penegak hukum terus melanjutkan temuan BPK itu salah satunya dengan memeriksa Ahok selama 12 jam.
sekarang baru terbuka kalau ketua BPK juga punya perusahaan offshore di negara tax haven yang terbongkar Panama Papers.
ini belum termasuk persoalan lain seperti suap pembahasan Raperda yag menetapkan anggota DPRD DKI Sanusi sebagai tersangka dan sejumlah pihak swasta dalam perkara ini. Termasuk staf khusus Ahok. Dan juga Presdir Agung Podomoro, dan beberapa anggota DPRD lainnya yang terlibat.
sekarang polemik reklamasi teluk akhirnya selesai setelah Menteri Maritim langsung turun tangan. dia menghentikan sementara reklamasi teluk dari keputusan bersama dengan Menteri Lingkungan Hidup, dll.
syarat melanjutkannya adalah sampai semua persyaratan, undang2 dan peraturan dipenuhi. dengan cara ini, pengembang yang komplain mau nuntut Ahok gak bisa secara langsung melancarkan serangannya.
ini membuat Ahok seperti menang telak. pemerintah pusat yang langsung turun tangan di kasus reklamasi teluk Jakarta.
Perang media masa. Yang punya berita dan didukung partai yang juga megang berita, pasti beritanya bagus2. Mirip sama waktu Jokowi masih capres. Kalau sekarang mau partai gak partai, Ahok bisa dibilang unggul di medsos.
bedanya dulu sama sekarang... orang punya suara yang bisa didenger. sayangnya aja banyak pejabat yang kagak ngerti medsos. udah tau dihujat dan dikritik tapi tetep aja gak ngerti2.
Junaidi
Yang berpihak tentu yang diuntungin. Banyak juga yang gak suka karena usaha2 mereka ditutup
Namanya politik atau dunia bisnis, pasti gak ada yang adil. Makanya ada persaingan.
Pihak yang dirugiin pasti gak mau kalah dan ngelawan selama masih bisa supaya tetep maju. Yang diuntungin ya angkuh... cerita konsisten yamg ada dimana2.
Beda sm kekeluargaan. Tapi politik sm bisnis kagak kenal yang namanya keluarga. Anak atau bapak sendiri bisa aja jadi saingan.
persaingan datang dari ketidakadilan? masuk akal tapi gak relevan bro. pertengkaran atau saling sikut menyikut itu wajar di dunia usaha atau politik, dan itu bukan karena gak adil. tapi lebih banyak karena dasarnya orang pengen lebih baik dari orang lain. istilah lain jiwa kompetitif. yang disayangin adalah jarang ada orang yang sportif.
kompetitif itu suka tantangan gak berarti doyan makan temen juga. gak nerima kekalahan baru namanya gak sportif.
ceritanya sih gak mau ngalah. gak ada istilah di kamusnya ngalah buat menang soalnya ntar adanya dimakan kalau gak memang. kadang si pemenang suka ketinggian hatinya mancing emosi si kalah.
kayaknya kebanyakan nonton drama korea ya bos? :))
Junaidi
ahok menang di publik dan kebanyakan media internet. kesannya ahok seperti pemimpin generasi sekarang yang lebih punya cerita di mata masyarakat dengan caranya sendiri dibanding dengan cara pendekatan standar ala kampanye.
banyak yang bilang ahok gila, ya pendapat boleh bilang itu bener karena sampe sekarang belum ada pemimpin jakarta yang seketus dan sekeras dia. ini kritik pedas buat para calon gubernur lain kalau masyarakat lebih milih hasil dibanding latar belakang atau janji.
nah kelemahan mereka ini multak, tapi ahok punya kelemahan yang lebih mutlak: dia bukan orang islam.
yah memang agama urusan lo lo gue gue, tapi baru sekarang ini juga kan orang puasa disuruh menghormati orang yang gak puasa? dan orang yang gak puasa bisa di razia.
iya seperti marah2 sama wartawan... memang sih kesannya dia diadu mancing2 supaya keluar kata kalau dia lebih hebat dibanding para pejabat di DKI. salah omong habis tuh Ahok. pinter juga dia :)
Paling bau2 politik. Wartawan makin aneh makin demen...
gimana kagak? menang 1 juta ktp padahal semua lawannya dan juga banyak tokoh politik dan pejabat ragu. orang gede pasti dicari kelemahannya... biasalah, ibarat mau ngebuktiin kalau dewa juga bisa berdarah :)
belum transparan jadi masih banyak masalah di Teman Ahok. lawan politik bisa ngincar kelemanan dan juga nyari kesalahan cuma dari sana aja.
bisa jadi isu supaya pak ahok ikut partai gak lagi sama pengikutnya.
indonesia itu punya fenomena unik. hal yang jelek dimana seharusnya si pelaku dapet sanksi seperti denda atau sanksi sosial. tapi di indonesia justru kebalikannya.
walaupun gak selalu, tapi beberapa hal yang harusnya dikasih hukuman, eh malah diakui, hebatnya, orangnya malah jadi tokoh.
yang masih anget aja deh dipikiran...
zaskia gotik yang (dengan gak sengaja [harap maklum]) melecehkan pancasila, eh sama PKB malah jadi DUTA PANCASILA
sonya depari yang ngaku2 anak jenderal, maki2 polwan depan umum, nunjukin perilaku yang bukan pelajar, eh sama gereja-gereja reformis di Medan jadi DUTA NARKOBA
dan orang yang digusur makanannya, iya sih memang salah, tapi tetep aja di santun. akhirnya? kecemburuan sosial... berita simpang siur. ada yang perihatin, ada yang maki2 ada yang bilang dia orang kaya ada yang bilang dia orang miskin. dapet duit 100jt lebih, kalau memang kebukti orang kaya, nyesel gak lo pada???
jadi bukan di pemerintahan dan partai terhormat aja a$%^&!!! tapi banyak netizen juga gak pake banyak mikir. mau ikut2an eksis berita aja.
serba kebalik ya? kalau dulu harusnya yang bagus itu dicontoh, sekarang yang gak bagus yang jadi panutan
giliran anak nyontoh yang jelek, dimarahin. pas ditanya sebabnya, "itu tante aja boleh begitu"
satu lagi harapan palsu buat monas. kalau monas setinggi pohon toge, niscaya pada semangat loncat. biasalah pembual tukang ngeles
mending tuh ya ngeledakin kapal aja :)) mau ada yang terjun kek mau kagak kek, yang penting kerjaan gue beres.. ya gak bu?
Big boss of the sea :))
Junaidi
mukanya pak arb = priceless!
harus dituntas ke akar2nya. ada sebab kenapa ada oknum yang gampang kena jerat dan yang laen kesannya kebal.
itu namanya politik :)
Junaidi
Kenapa selalu monas? Bisa busway atau atap mall. Atau yang minim resiko tapi bisa dongkrak popularitas seperti jadi anggota pasukan oranye ahok.
Pilihannya terlalu ekstrim sih.
Gak level soalnya huehehe
Biar keren lah... lebih takut kalau disuruh sumpah pocong
iya pada lebih takut sumpah pocong... padahal jadi pocongnya gak tau kapan. hehe
bukti kalau orang mau sesombong atau setinggi apapun pangkat, jabatan atau kekayaannya, pasti takut mati. benar kan begitu?
iya pakabar tuh lapindo??
terakhir beritanya juni tanggulnya jebol. jalan sempet kerendem sama warga diungsiin. ini karena hujan deras katanya.
ini pesen dari warga yang dipasang di tanggul
wah masih aktif aja ini thread!! apa kabar semua?
gak ada yang ngomong tentang politik luar negeri ya? seperti sosok pengusaha kondang, terkenal, sukses dan politikus yang mau jadi presiden ini:
Ambisi besar trump. Lurang dia jadi pengusaha sukses main di politoik juga.
Asal jangan terlalu frontal sama amerika dan kebijakan yang adem2 aja. Calon presiden punya program luar negeri yang beda2 soalnya. Misalnya hillary yang frontal dan trump yang kayaknya suka ngebeda2in
negara adikuasa. maklum lah. jaman sekarang penjajahan gak selalu angkat senjata. tapi juga dengan gertak politik. kadang itu aja udah cukup
kalau dilihat dari tokoh politik, banyak dari mereka yang udah dari sananya mapan dan berkuasa di bidang bisnis. ya seperti halnya donald trump. ada juga yang juga seperti mantan menteri esdm arcandra tahar.
apa politik itu segitu menggiurkan ya? seandainya mereka tetap di bisnis, kemapanan mereka bahkan melebihi menteri sekalipun atau bahkan presiden.
jawabannya mudah. politik itu menarik, dan bukan uang yang jadi incaran, tapi kekuasaan. orang terkaya di dunia pun gak bisa ngebeli kekuasaan sebagaimana kekuasaan yang dikasih oleh amanat rakyat.
mending jadi menteri daripada punya gaji milyaran rupiah per bulan? hmmm.. kalau rata2 orang yang ngutamain duit ya memang keliatannya bodoh. tapi buat kalau punya niat lain, mau itu bagus atau gak, jabatan menteri memang kayaknya lebih menggiurkan.
tapi arcandra tahar memang orang yang pinter, dan sebagai orang indonesia (dan amerika), dia patut dikagumi.
Memang harus ada perubahan undang2. Supaya gak mikir terlalu kolot gitu?
Kenapa harus dilarang? Kalau dia kompeten dan pintar dan juga berprestasi, kenapa mereka harus dicemooh? Udah bagus mereka mau kerja di pihak kita bukan di pihak asing.
Yang menghina itu yang bodoh.
Udah banyak otak2 pintar anak negeri sendiri yang dicaplok asing. Apa kita mau bgini terus? Kita sendiri yang gak mau berkembang, kita sendiri yang melarang perkembangan karena otak kita memang kagak nyampe.
Makanya sekarang mau ada perubahan. Ya hal2 kecil lah, dari mulai lebih menghargai prestasi anak2 muda dan juga para entrepreneur. Atlit olimpiade contoh kecilnya lah