Wujud dari desain grafis dapat ditemui di mana-mana. Mulai dari brosur2, surat kabar, surat tagihan, kartu kredit, tagihan listrik, uang, halaman di internet, iklan2 majalah, desain di peralatan teknologi seperti smartphone dan tablet, billboard, logo, rambu2 lalu lintas, papan nama, kartu nama, sampai bungkus permen, dll. Semua itu adalah wujud dari desain grafis yang sering dijumpai. Kalau diperhatikan, rata-rata diterapkan dalam bidang datar (dua dimensi).
Desain grafis punya satu tujuan: berkomunikasi dengan menyampaikan identitas dan pesan dari suatu pihak ke pihak lainnya.
Supaya dapat ditangkap lebih cepat dan tepat oleh target audience, maka pesan2 yang berupa teks, gambar, foto, maupun elemen lainnya itu diberi identitas, ditata letaknya, diberi warna dan atribut lain yang menarik perhatian. Itulah singkat dari desain grafis.
Desain grafis yang baik itu: memenuhi persyaratan sbb:
- persyaratan marketing dan ekonomi dengan menjawab kebutuhan klien dan masyarakat
- terdiri dari riset, kedalaman konsep, menggunakan cara kerja yang benar, ada eksplorasi, estetis, keselarasan, kreatifitas, satu kesatuan.
- tidak membohongi orang, tidak merusak masyarakat serta lingkungan, ada pendidikan bagi klien dan masyarakat.
Ini semua karena desain grafis itu tidak sekedar jualan lewat visual. Desain grafis adalah media komunikasi yang sangat powerful untuk mempengaruhi massa.
Pertanyaan yang sering ada di masyarakat adalah: apakah desain grafiis yang disukai masyarakat merupakan desain yang baik? Mengapa?
Jawabannya adalah: belum tentu. Mungkin suatu desain memenuhi persyaratan marketing dan ekonomi, tapi bagaimana dengan persyaratan desain grafis itu sendiri, dan persyaratan sustainability?
Disini sebuah desain dihadapi dengan pilihan:
- ikut maunya masyarakat, atau,
- masyarakat yang ikut dia.
Sebuah desain profesional dan amatir mungkin bisa terlihat sama. Namun apakah desainnya lebih baik? Jika dilihat dari aspek fisik, orang awam yang bisa komputer bisa2 saja mendesain. Masalahnya adalah desain seperti itu bukanlah desain grafis, tapi hanya sekedar dekorasi.
Desain grafis mempunyai fungsi selain memperindah. Fungsinya yaitu menyampaikan pesan dan identitas. Tujuannya untuk menjual, memberi informasi, menanamkan citra ke benak konsumen, dll. Hal seperti inilah yang butuh riset, analisa, strategi, dll. Keahlian riset, analisa, strategi, dll ini yang tidak dimiliki oleh awam. Jadi jelas sebuah desain profesional dan amatir pastinya mempengaruhi hasil dari suatu desain.
Bicara tentang desain profesional, faktanya adalah banyak orang yang menyebut dirinya seorang "desainer grafis". Mereka ini minim pengetahuannya tentang desain grafis. Biasanya desain yang mereka lakukan tidak sesuai dengan syarat sebuah desain grafis yang dijabarkan diatas. Oleh karena itu, sekarang ini desain grafis bisa dibilang mempunyai "harga gelap".
Balik lagi, harga biasanya sebanding dengan kualitas dan profesionalisme seseorang terhadap desainnya.
Dalam sebuah desain grafis, klien harus mengerti bahwa penilaian terhadap desain tidak hanya pemenuhan persyaratan desain grafis itu sendiri tapi lebih dari itu, ada persyaratan ekonomis, dan persyaratan sustainability. Desain grafis yang baik tentunya yang mencapai persyaratan sustainability, selain ekonomis dan persyaratan desain grafis itu sendiri.
Nice post :)
Tapi jangan anggap remeh anak bangsa, bro. mereka bisa ngasilin karya bagus2 walaupun tanpa pendidikan formal. tapi memang yang jelas mereka masih butuh dituntun supaya jadi profesional.
sayang di Indo harga desain grafis masih banyak yg gelap. kita masih bisa dapetin sebuah desain dengan gratis dengan kemampuan sendiri, sampe puluhan, ratusan bahkan milyaran utk sebuah desain.
persepsi masing2 bagaimana mereka menghargai sebuah desain. makin dihargai sebuah karya makin tinggi pula harganya.
Desain grafis ada dimana2. oleh karena itu banyak yg ngaku jd seorang desainer.
"a picture can be created by anybody. but an art can only be created by an artist"
nice quote :)
Bagaimana kita bisa membuat karya kita dihargai? gak perlu ya seperti karya2 seniman2 tersohor. tapi paling gak diterima dan dihargai setimpal.
Solusinya yaitu, cari lah nama. dan buat sesuatu yang diinginkan orang/klien/masyarakat dengan gaya desain sendiri. Mungkin yang dihargai sangat tinggi adalah lukisan. tapi gak juga, selama desain itu bisa mencuri hati pengamatnya, harga jadi gak masalah
masalahnya... cari nama itu yg susah, om
jaman skrg mgkn lebih gampang krn marketing dan teknologi bikin pemasaran lbh gampang. cuma persaingan juga lebih ketat... susah cari popularitas krn minat org skrg gak tentu
prakternya emang susah. tp selama bisa ngejalanin intinya, yaitu ngebuat sesuatu yang baru yang orang" suka.
kadang orang gak tau apa mau mereka sendiri kalau ditanya.
aku mau bljr desain. tp bingung mulai dr mana :(
dimulai dari mimpi dan imajinasi :)
mimpi dan imajinasi mungkin bisa nyelesain pokok satu permasalahan, tapi buat jangka panjang, kreatifitas dalam membaca keinginan orang secara umum bisa ngasih gambaran gimana trend yang akan datang.
lebih baik jadi pelopor dalam desain daripada pengikut. sang pelopor pasti selalu menonjol karena kiblat dari ide datengnya dari dia.
suatu seni bukan cuma punya nilai jual atau nilai seni itu sendiri, tapi harus punya arti karena dia ngelambangin sesuatu yang bisa nentuin gimana kedepannya itu produk diterima orang :)
thread lama di up, jawabannya mantap. kemana aja pak? hehe +1
gini2 aje bang :) jadi kuli tinta yang merangkap ajudan asisten sekretaris dan supir. wkwkwkwk
tujuan utama seni bukan hanya untuk dihargai, tapi juga untuk diapresiasi :)