Internet itu bebas. Paling gak itu kata penemu World Wide Web Tim-Berners Lee. Prinsip keterbukaan dan internet yang netral menurutnya adalah hak setiap orang. Tapi kebebasan ini sedikit banyak dipengaruhi sama wewenang pemerintah.
Pemerintah secara gak langsung tidak punya kuasa dalam mengatur kebijakan internet dan teknologi informasi. Tapi menurut Tim-Berners Lee, seharusnya pengguna berhak mendapatkan layanan intnernet sesuai dengan jumlah biaya yang dibayarkan kepada penyedia layanan.
Penyedia layanan adalah pintu masuk intuk layanan internet. Mereka memastikan pengguna internet mendapatkan koneksi sesuai biaya yang mereka bayar, mulai dari langganan prabayar maupun paskabayar, pulsa maupun abodemen. Permasalahannya tentang penyedia layanan internet sekarang ini adalah walaupun mereka memberikan layanan dengan baik, mereka mengurangi hak pengguna internet.
Okelah mereka memberikan layanan murah meriah seperti beberapa ratus ribu untuk internet unlimited dengan speed maksimum. Tapi kepuasan pelanggan masih dibawah prioritas karena uptime yang masih naik-turun, skrip yang disusupin mereka, iklan-iklan internet yang memakan bandwith, dan internet positif - nawala.
Herannya, kenapa website yang banyak diblokir pemerintah itu adalah situs populer? Misalnya Vimeo, Imgur, Reddit, dll? Apa yang membuat mereka beda dengan Youtube, Facebook, dll? Kalau mereka melihat bahwa website yang diblok itu punya konten negatif, apa mereka gak tahu kalau di Facebook dan Youtube punya konten yang gak jauh berbeda yang hanya beberapa ketik jauhnya sudah dapat diakses dengan mudah?
Banyak anak bangsa yang mencari uang di internet. Baik dari Twitter, Facebook maupun Vimeo, dll. Apa yang akan terjadi kalau pemerintah terus blok website2 dengan alasan2 yang tidak masuk akal? Maksud saya disini adalah "false positif", yaitu website di blok karena tuduhan tertentu yang kenyataannya tidak begitu.
Apakah pengguna internet harus menggunakan proxy atau seperti yang saya baca, pakai browser khusus seperti Tor?
Lanjut lagi tentang Net Neutrality. Pemerintah Amerika bekerja sama dengan ISP untuk memberikan konten yang berbeda untuk orang yang membayar lebih, dan buat orang yang tidak membayar. Apakah ini berarti diskriminasi? Hak menuntut ilmu adalah hak setiap orang, dan memonetisasi hal tersebut sama saja seperti memberhentikan anak untuk sekolah karena biaya dinaikan tinggi-tinggi
Sebagai negara bekembang dan butuh suatu saat berdiri di kaki sendiri dan maju dengan kemampuan sendiri, anak bangsa harus berpendidikan. Mereka harus bisa berdikari dan membuka lapangan pekerjaan demi membuka lowongan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat dan negara. Namun dengan terbatasnya ilmu yang ada (hampir semua anak bangsa sekarang mencari informasi di internet dibandingkan dengan cara tradisional melalui buku), apakah negara mau menanggung akibatnya?
Pemerintah harusnya memprioritaskan pemerataan internet ke tempat2 yang belum terjangkau, penyuluhan dan pendidikan yang adil, dan membuat internet indonesia lebih baik, aman, cepat dan nyaman. Bukan dengan blokir website2 karena ada konten p*rnografi yang muncul sesekali. Memberantas p*nografi, judi ataupun pelanggaran hak cipta caranya bukan dengan blokir website, tapi dengan pendidikan mental yang diharuskan oleh pemerintah, melalui orang tua dan sekolah, kepada anak sejak dini.
Bagaimana pendapat rekan2?
serba salah sih... mau dididik, tapi banyak yang gak mau ngerti. terutama remaja abg yang kadang "ngerasa paling bener sedunia". tapi gak dididik dan dibiarin bebas, mereka malah salah jalan ngerusak masa depan sendiri.
gak boleh satu cara sih, harus 2-2nya sekaligus. dididik sama dipantau dengan blokir.
buat sebagian orang yang nyari duit di internet memang nyusahin harus bypass internet positif. tapi jumlahnya kan gak seberapa dan masih memungkinkan. yang jadi masalah itu kalo ISP atau providernya yang pilih kasih ngasih kontennya seperti informasi di website A buat tokoh A beda sama pas tokoh B liat website A. ini baru namanya diskriminasi besar2an.
asal tujuannya baik si. pemerintah mana mau kalo dirugiin. ya kan? sebagai negara berkembang, tentu butuh bantuan tangan orang lain jadi ngapain gengsi?
gak cuma negara berkembang, negara maju yang pertama kali ngusulin hal ini. perbedaan konten itu sesuai sama biaya yang dikeluarin sama pengguna. tapi gak jelas si pengguna ini adalah kita, apa pihak2 perusahaan internet yang harus bayar.
kalo kita yang bayar, untuk akses konten tertentu, kita harus bayar lebih. kalo perusahaan internet yang harus bayar, mereka yang harus bayar lebih supaya kontennya bisa ditayangin ke orang2.
bisa jadi ini cara pemerintah mau cari pajak tambahan lewat internet. inget dulu kalo online shop mau dikasih pajak? mungkin ini salah satu caranya.
nyari pajak lewat online shop? dulu pernah ada wacana kalo warteg aja harus ada ppn juga. iya kalo ngasilin duitnya diatas umr jadi wajib pajak. kalo kagak?
dan kalo internet dibatasin, itu adalah pembatasan informasi. artinya? pembodohan rakyat. sekalian aja gramedia jual buku pilih kasih :x
hak akses konten di indo karena apa sih sebenernya? sama seperti yang berita luar gak si?
layanan internet di indonesia baru ngeblock beberapa website yang dianggap melanggar. tapi gak ketutup kemungkinan kedepannya kalo layana internet akan diskriminasi.
kalo ngebeda2in tayangan jadi mirip tv cable. hak tayang jadi milik si perusahaan tv cable bukan stasiun tv lagi karena salurannya beda.
kawinan raffi ahmad gimana tuh? :p
kayaknya contohnya kecilnya gitu :/ pemilik acara yang ditiadakan, sama penggemar acaranya harus ngalah supaya raffi bisa kawin
huahahaha... gak perlu ditayangin juga bisa kawin kok :))
ya tapi gak gitu juga keles... hahaha
Nikahan Raffi dan Nagita kan pada ditegor stasiun TV-nya. Karena waktu tayangnya yang kepanjangan, KPI bilang itu "pelanggaran atas perlindungan kepentingan publik". Gak boleh tayang ulang atau dilakuin lagi katanya.
Monopoli konten TV.
semua orang punya hak yang sama utk dapetin informasi. gak boleh dibeda2in. sama aja seperti kalo dibilang pemerintah harus transparan sama rakyatnya.
yang bilang perbedaan itu boleh cuma orang petinggi korporat sama pejabat.
seandainya facebook dan internet.org monopoli hak konten, sama aja bohongin rakyat. jangan ketipu lah sama yang begituan.
gak ada yang mau dibeda2in. terutama yang dibawah. tapi orang yang diatas biasanya tahu kalo buat pengaruhin rakyat biasa, caranya kasih iming2 dulu. ntar juga lupa. jangan kemakan umpan aja.
kalo rakyat ikannya, si tukang pancing itu perusahaan2 gede seperti provider2 internet dan sebentar lagi internet.org. dan yang beli ikan ya orang2 pemerintahan.
secara gak langsung hak akses itu udah dibatasin... udah lama lagi. punya duit? ada solusinya. gak punya duit? ya terima aja apa yang dikasih. intinya kan gitu.
sama aja seperti perusahaan2. mereka pasti nyari duit, dan yang paling banyak ngasih duit atau ngasih publikasi lebih, ya diprioritaskan. konsumen setia memang bayar, tapi pemasukan perusahaan kalo udah raksasa gak tergantung sama mereka yang kecil2. pasti nyari sponsor atau investor yang duitnya gedean. nah mereka ini prioritasnya.
kalo si investor ngomong A, ya diturutin... walaupun itu merampas hak si konsumen kecil yang notabene adalah tulang punggung yang ngebuat si perusahaan itu jadi raksasa. yah contoh jelasnya ya si facebook ke indonesia atau kawinan raffi tadi
dimana2 juga gitu... punya duit dilayanin, gak punya duit ya nyingkir. nasib orang bawah jadi anak tangga buat si kaya. huhuhuhu
contoh lainnya si internet positif dan nawala.
hahaha... awal dari segalanya :)) untung bisa di bypass :)
makanya gak terlalu banyak yang masalahin :) coba aja gak bisa di bypass... bisa ngamuk orang. haha
emang itu termasuk? bukannya cuman sensor aja ya karena konten dianggap gak layak?
iya sih. hehe. tujuan bagus tapi kan intinya pilih kasih. harusnya orang sadar diri aja masing2 toh kalo sesat yang menderita si pelaku sendiri, gak ngajak2 ini kan. hehe
arti net neutrality ini luas. tapi intinya itu adalah perbedaan hak akses konten dari satu orang ke orang yang lain berdasarkan faktor2 tertentu.
tujuannya sih mungkin baik kalo diliat dari sisi pembatasan informasi karena ngejelekin pihak2 tertentu dan mencegah hal2 yang gak diinginkan. yang masalah itu adalah kalo konten tertentu gak bisa diakses karena orang itu gak bayar. informasi yang ada di internet harusnya gratis. lah orang udah bayar buat bisa online kenapa harus ditutup2in? kesadaran masing2 harusnya, bukan wewenang pemerintah atau perusahaan buat gak ngebatesin sesuatu yang seharusnya gak.