Membuka Cara Kerja Pemerintah bersama Julian Assange

Julian Assange

"True information does good."

- Julian Assange

Seorang pengembara sejak kecil, Julian Assange dengan dedikasinya kepada informasi yang transparan memulai kerjanya dengan WikiLeaks untuk mengumpulkan data-data rahasia dengan memberikan para pembongkar aib dan whistleblower sebuah wadah agar mereka dapat membagikannya kepada orang lain dalam skala internasional.

Organisasi yang dikelolanya ini telah membuat Assange mempunyai banyak pendukung dan juga musuh.

Sebagai seorang tokoh kontroversial dengan riwayat pribadi yang samar, Julian Assange telah menerima berbagai penghargaan. DIa dikatakan sebagai "The Most Dangerous Man in the World" dalam sebuah buku yang ditulis oleh Andrew Fowler.


Kehidupan Awal

Julian Paul Assange lahir pada tanggal 3 Juli 1971 di Townsville, Queensland dari seorang ibu, Christine Ann Assange, yang merupakan putri dari tentara Australia saat Perang Dunia II, dan seorang ayah, John Shipton, yang baru ia temui saat usianya 25 tahun.

Assange yang adalah "keturunan keenam dari Australia"mengatakan kepada seorang wartawan skeptis bahwa ia adalah orang Skotlandia, Irlandia, Taiwan, Torres Strait Islander, dan keturunan Perancis.

Ibunya, Christine, menikahi seorang sutradara teater bernama Richard Brett Assange, saat Assange masih berumur satu tahun. Pada tahun 1976, keluarganya pindah ke Magnetic Island, di mana Christine sebelumnya tinggal. Mereka tinggal di Horseshoe Bay di sebuah peternakan yang terbangkalai. Kemudian, Assange dan ibunya tinggal di sebuah pondok di Picnic Bay.

Brett dan Christine Assange menjalankan tur perusahaan teater. Pada pertengahan 1970an, Assange dan orang tuanya pindah ke North Lismore, New South Wales, dan disaat itu Assange masuk Sekolah Dasar Goolmangar pada ajaran tahun 1979-1983.

Pada tahun 1979, ibunya menikah lagi dengan Leif Meynall (Leif Hamilton). Pasangan ini memiliki seorang putra, tapi bercerai pada tahun 1982 dan terlibat dalam hak asuh untuk saudara tiri Assange. Ibu Assange bercerai dan melarikan diri bersama pacarnya ke Australia dengan membawa kedua anaknya dan bersembunyi selama lima tahun ke depan.

Assange sudah berpindah sebanyak tiga puluh kali sebelum ia berumur 14 tahun, menghadiri banyak sekolah, dan kadang-kadang dipaksa untuk bersekolah dirumah. Assange mengatakan bahwa ia telah tinggal di 50 kota yang berbeda dan menghadiri 37 sekolah yang berbeda.

Julian Assange memiliki ketertarikan akan komputer sejak ia masih remaja. Pada usia 16 tahun, ia diberikan komputer pertamanya sebagai hadiah dari ibunya. Tak lama setelah itu, ia mengembangkan bakatnya dengan melakukan peretasan ke dalam sistem komputer di dengan nama "Mendax".

Dia dan dua peretas lainnya bergabung untuk membentuk sebuah kelompok bernama International Subversives. Polisi Federal Australia menyadari kelompok ini dan mendirikan "Operation Weather" untuk menyelidiki kegiatan peretasan mereka. Butuh waktu tiga tahun untuk membawa kasus ini ke pengadilan di mana ia dituduh dengan 31 tuduhan peretasan dan kejahatan yang berkaitan. Pada bulan Mei 1995 dia mengaku bersalah atas 25 tuduhan peretasan, sementara 6 tuduhan lain dijatuhkan.

Pada 1988-1989, Assange menikah dan memulai hidup dengan istrinya, mereka memiliki seorang putra dan seorang putri. Mereka berpisah sebelum masa penangkapan Assange.

Assange dan ibunya kemudian membentuk Parent Inquiry Into Child Protection, sebuah kelompok aktivis yang menciptakan "central databank" berupa catatan hukum tentang hak asuh anak di Australia.


Pekerjaan Awal

Pada tahun 1993, Julian Assange terlibat dalam salah satu penyedia layanan internet publik pertama di Australia, Suburbia Public Access Network. Pada tahun 1994, ia tinggal di Melbourne di mana dia bekerja pada pengembangan perangkat lunak dan pemrograman.

Pada tahun 1995, ia menulis Strobe, sebuah port scanner pertama yang gratis dan juga open-source. Dan pada tahun 1996, ia memberikan kontribusi pada beberapa bagian untuk proyek PostgreSQL. Assange membantu untuk menulis buku Underground: Tales of Hacking, Madness and Obsession on the Electronic Frontier.

Sekitar tahun 1997, ia menciptakan Rubberhose, yang digunakan "sebagai alat bagi pekerja hak asasi manusia untuk melindungi data sensitif di lapangan."

Perangkat lunak bebas lainnya yang ia turut berperan dalam penciptakannya adalah NNTPCache dan Surfraw. Ini adalah sebuah command-line interfacing untuk web yang berbasis mesin pencari. Pada tahun 1998, Assange mendirikan sebuah perusahaan Australia pertamanya dan merupakan satu-satunya perusahaan Australia yang ia miliki, yaitu Earthmen Technology.

Assange dipanggil sebagai seorang ahli pembaca sandi dalam artikel yang ditulis oleh Suelette Dreyfus di The Independent pada tanggal 15 November 1999.

Dari tahun 2002 sampai tahun 2005, Assange menghadiri kuliah di University of Melbourne dan University of Canberra. Sebagai seorang mahasiswa sarjana, ia memulainya dengan gelar Bachelors of Science dengan mempelajari fisika, matematika, filsafat singkat, dan neuroscience.

Pada akhirnya Assange drop out tanpa menyelesaikan gelarnya dan kemudian mengklaim bahwa ia meninggalkan universitas karena alasan moral. Fakta bahwa dia dan teman-temannya sedang melakukan riset untuk DARPA Pentagon merupakan faktor besar yang memotivasinya untuk berhenti belajar dan memulai WikiLeaks.


Kelahiran WikiLeaks

WikiLeaks didirikan pada tahun 2006. Sebuah situs web yang bertujuan untuk mengumpulkan dan berbagi informasi rahasia pada skala internasional. WikiLeaks menggambarkan dirinya sebagai "sebuah jalan global yang anonim untuk menyebarkan dokumen yang seharusnya dilihat publik."

Situs ini secara resmi diluncurkan pada tahun 2007 dan dijalankan di Swedia karena pada saat itu Swedia memiliki hukum yang kuat untuk melindungi anonimitas seseorang di negaranya.

Assange adalah juru bicara yang paling menonjol di WikiLeaks dimana dia digambarkan sebagai seorang "sutradara" atau "pendiri" dari WikiLeaks. Assange menyatakan bahwa ia tidak menyebut dirinya sebagai pendiri, dan lebih menggambarkan dirinya sebagai pemimpin redaksi dari WikiLeaks.

Assange juga menyatakan bahwa ia memiliki keputusan akhir dalam proses pemeriksaan dokumen yang akan diserahkan ke situs. Assange mengatakan bahwa WikiLeaks telah merilis lebih banyak dokumen rahasia dibanding seluruh pers dunia jika digabungkan. Dia menganjurkan "transparan" dan "ilmiah" dalam pendekatan jurnalisme.

Pada tahun 2006, CounterPunch memanggilnya "mantan peretas komputer Australia." The Age telah memanggilnya "salah satu orang paling menarik di dunia" dan "pejuang kebebasan internet." Dan Assange telah menyebut dirinya "orang yang sangat sinis."

WikiLeaks telah terlibat dalam penerbitan materi dokumentasi pembunuhan di Kenya, laporan pembuangan limbah beracun di pantai Côte d'Ivoire, Gereja Scientology manual, prosedur Teluk Guantanamo, video serangan udara Baghdad 12 Juli 2007, dan material yang melibatkan bank besar seperti Kaupthing dan Julius Baer.

Pada tanggal 28 November 2010, WikiLeaks mulai merilis beberapa dari 251.000 kabel diplomatik Amerika yang mereka miliki, di mana lebih dari 53 persen darinya terdaftar sebagai "Tidak Dikategorikan", 40 persen adalah "Konfidensial", dan lebih dari enam persen diklasifikasikan "Rahasia".

Departemen Kehakiman Amerika Serikat meluncurkan penyelidikan kriminal terkait dengan kebocoran materi yang dilakukan WikiLeaks. Jaksa AS dilaporkan sedang mempertimbangkan dakwaan terhadap Assange dalam beberapa undang-undang, namun penuntutan apapun oleh mereka akan sulit dilakukan.

Dalam penyelidikan terhadap WikiLeaks, pada tanggal 14 Desember 2010, Departemen Kehakiman AS mengeluarkan surat perintah pengadilan yang memerintahkan Twitter untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan akun yang dimiliki Assange.

Informasi rahasia kebel diplomatik yang diungkap WikiLeaks telah mendapat sanjungan oleh banyak komentator. Beberapanya karena merupakan faktor yang berpengaruh dalam Revolusi Tunisia karena dalam informasi yang bocor itu, WikiLeaks memceritakan secara transparan tentang korupsi yang dilakukan pemerintah itu.


Finansial

Pada tanggal 6 Desember 2010, bank Swiss mengumumkan bahwa mereka telah membekukan aset Assange sebesar €31.000 karena ia telah memberikan informasi palsu mengenai kediamannya saat membuka rekening. MasterCard, Visa Inc, dan Bank of America juga memberhentikan hubungan mereka dengan WikiLeaks.

Pada tanggal 27 Desember 2010, sebuah Surat kabar lokal berbahasa Inggris di Swedia, mengatakan bahwa biaya hukum untuk situs pembongkar aib telah mencapai £500.000. Keputusan untuk menghentikan sumbangan kepada WikiLeaks oleh Visa, MasterCard dan PayPal telah memakan biaya £425.000, atau jumlah yang sama dengan biaya situs untuk melakukan publikasi selama enam bulan.

Assange mengatakan WikiLeaks telah menerima £85.000 per hari pada puncaknya, sebelum keuangan WikiLeaks ditutup.


Teman Dan Musuh

Dengan karyanya, WikiLeaks, Julian Assange telah membuat banyak teman yang berpengaruh dan juga musuh yang tidak kalah kuatnya.

Perdana Menteri Australia, ratusan pengacara, akademisi dan wartawan datang mendukung Jaksa Agung Robert McClelland, untuk mempertanyakan bagaimana Assange telah melanggar hukum Australia. Mantan Menteri Luar Negeri Kevin Rudd, yang mendukung Assange, menyatakan bahwa keputusan untuk membatalkan paspor akan menjadi miliknya, bukan Gillard.

Penasehat Ratu Peter Faris yang bertindak sebagai berpihak kepada Assange dalam kasus peretasan yang dilakukannya 15 tahun yang lalu, mengatakan bahwa motif dari pemerintah Swedia dalam mencari ekstradisi dengan memberikan tuduhan akan kejahatan seks kepada Assange adalah suatu hal yang meragukan.

Pada tanggal 10 Desember 2010, lebih dari 500 orang berkumpul di luar Balai Kota Sydney dan sekitar 350 orang berkumpul di Brisbane di mana pengacara Assange, Rob Stary, mengkritik posisi Julia Gillard. Iklan yang mendukung Assange di The New York Times dan The Washington Times, tela mendapatkan lebih dari 50,000 tanda tangan pendukung.

Daniel Ellsberg, yang bekerja di Departemen Pertahanan AS ketika ia membocorkan Pentagon Papers pada tahun 1971, adalah penandatangan pada sebuah pernyataan oleh kelompok internasional dari mantan perwira intelijen dan mantan pejabat pemerintah dalam mendukung pekerjaan Assange, yang dirilis pada akhir Desember 2010. Penandatangan lainnya termasuk David MacMichael, Ray McGovern, dan lima penerima Sam Adams Award.

Luiz Inacio Lula da Silva, sebelum menjabat sebagai Presiden Brazil, mengungkapkan solidaritasnya dengan menyusul penangkapannya pada tahun 2010 di Inggris. Dia lebih jauh mengkritik penangkapan Assange sebagai "serangan terhadap kebebasan berekspresi".

Vladimir Putin yang pada saat itu masih menjabat sebagai Perdana Menteri Rusia, mengecam penahanan Assange sebagai "tidak demokratis". Sebuah sumber di kantor Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyatakan bahwa Assange akan dinominasikan untuk Hadiah Nobel, dan mengatakan bahwa "organisasi publik dan non-pemerintah harus memikirkan bagaimana untuk membantunya."

Pada bulan Desember 2010, Special Rapporteur dari PBB pada Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi, Frank LaRue, mengatakan bahwa Assange atau staf WikiLeaks lain tidak harus menghadapi tuduhan kriminal untuk setiap informasi yang mereka sebar luaskan.

Di sisi lain, di Amerika Serikat, pejabat pemerintah menuduh Assange sebagai seorang teroris. Pada bulan Mei 2010, Senate Minority Leader, Mitch McConnell, menyebut Assange sebagai "teroris teknologi", dan mengatakan bahwa Assange telah melakukan kerusakan besar ke negara itu dan berpikir bahwa Assange harus dituntut atas perbuatannya itu. Juga pada Mei 2010, mantan Ketua DPR, Newt Gingrich, mengatakan "terorisme informasi, yang mengarah ke pembunuhan, adalah terorisme, dan Julian Assange terlibat dalam terorisme. Ia harus diperlakukan sebagai musuh."

Pada tanggal 30 November 2010, mantan calon Wakil Presiden, Sarah Palin, menyerukan Assange harus "diburu seperti Osama bin Laden". Tom Flanagan, mantan pembantu perdana menteri Kanada, menyerukan pembunuhan Assange.

Pada tanggal 1 Desember 2010, mantan calon Presiden Partai Republik Michael Huckabee, menyerukan mereka yang berada dibalik kebocoran tersebut harus dibunuh.

Pada tanggal 29 November 2010, Rep Peter King, Chairman of the House Permanent Select Committee on Intelligence (HPSCI) menulis surat kepada Jaksa Agung, Eric Holder, meminta agar Assange harus dituntut di bawah UU Spionase 1917, dan bahwa ia harus dinyatakan teroris .

Pada hari yang sama, Rep King juga menulis surat kepada Menteri Luar Negeri, Hillary Clinton, meminta bahwa dia menunjuk Wikileaks sebagai Foreign Terrorist Organization (FTO). Keesokan harinya, Rep Raja mengulangi pernyataan bahwa Wikileaks adalah organisasi teroris. Dia terus mengulangi pernyataan ini pada saluran media lainnya pada minggu berikutnya.

Pada tanggal 2 Desember 2010, Senator Feinstein dan Senator Kit Bond, (masing-masing,) Ketua dan anggota dari Senate Select Committee on Intelligence (SSCI), mengirim surat kepada Jaksa Agung, Holder, memintanya untuk menuntut Assange di bawah Spionase Undang-Undang [18 USC 793 (e)].

Pada tanggal 7 Desember 2010, Senator Dianne Feinstein menerbitkan sebuah komentar editorial pada Assange berjudul "Tuntut Assange Menurut Undang-Undang Spionase," di mana hukuman dapat menyertakan hukuman mati.

Tahun 2012, Assange mencari suaka di Kedutaan Ekuador di London. Sejak menjadikan Kedutaan itu domisilinya, Assange meneruskan pekerjaannya.


Penghargaan

Di antara kehidupan kontroversial dan pekerjaan yang membuatnya menjadi tokoh yang bahkan lebih kontroversial, Julian Assange telah menerima berbagai penghargaan. Assange menerima 2009 Amnesty International UK Media Award (New Media), untuk mengungkap pembunuhan di luar hukum di Kenya.

Pada tahun 2010, Assange dianugerahi Sam Adams Award, Person of the Year pilihan pembaca pada majalah Time, dan runner-up untuk Person of the Year. Pada April 2011 ia terdaftar di Time sebagai 100 orang paling berpengaruh.

Le Monde menamainya sebagai Person of the Year dengan lima puluh enam persen suara memilihnya.

Pada bulan Februari 2011, diumumkan bahwa Assange telah dianugerahi medali emas Sydney Peace Foundation dari University of Sydney untuk "keberaniannya yang luar biasa dan inisiatif dalam mengejar hak asasi manusia."

Pada bulan Juni 2011, Assange dianugerahi Martha Gellhorn Prize for Journalism. Para hakim mengatakan bahwa WikiLeaks telah digambarkan sebagai fenomena di zaman hi-tech.

Snorre Valen, seorang anggota parlemen Norwegia, menominasikan dia untuk Nobel Peace Prize 2011.

Pada tahun 2011, catatan pengadilan menunjukkan bahwa pada tahun 1993, Assange pernah membantu Victoria Police Child Exploitation Unit dengan memberikan saran teknis dan membantu dalam mengadili orang.

Pada tanggal 14 Februari 2011, Assange mendaftarkan hak cipta "JULIAN ASSANGE" di benua Eropa. Di tahun yang sama, pengadilan mengungkapkan bahwa pada tahun 1993, Assange telah membantu Victoria Police Child Exploitation Unit dengan memberikan saran dan dukungannya.

Kehidupan Assange, dan juga pekerjaannya yang kontroversial telah menarik banyak perhatian publik. Assange dan WikiLeaks telah hadir di beberapa film layar lebar, buku dan juga makalah.


Kehidupan Pribadi

Meskipun Assange merupakan warga negara dan kebangsaan Australia, dia tidak tinggal di Australia sejak mulai bekerja pada WikiLeaks. Pada tahun 2007 Assange pindah ke Nairobi, Kenya, ia kemudian juga menghabiskan waktu di Tanzania, tinggal di Kairo, Mesir, Paris, Perancis dan Wiesbaden, Jerman selama dua bulan pada akhir tahun 2008.

Pada tanggal 10 Juni 2010, telah dilaporkan bahwa pejabat Pentagon sedang mencoba untuk mencari keberadaannya. Berdasarkan hal ini, ada laporan bahwa para pejabat AS ingin menangkap Assange. Pada tanggal 4 November 2010, Assange mengatakan kepada televisi publik Swiss TSR bahwa ia serius mempertimbangkan mencari suaka politik di Swiss yang netral dan memindahkan operasi dasar WikiLeaks kesana.

Di pengadilan City of Westminster Magistrates pada tanggal 7 Desember 2010, Assange terbukti mempunyai alamat yang didaftarkannya sesuai kotak posnya. Disaat Hakin mengatakan bahwa informasi ini tidak dapat diterima, dia menulis "Parkville, Victoria, Australia" di kertas. Assange yang tidak memiliki alamat tetap dan gaya hidupnya yang mengembara telah dianggap oleh para Hakim sebagai caranya menyangkal jaminan terhadap dirinya.

Dengan bantuan wartawan Vaughan Smithn yang memberian Assange sebuah alamat di Smith's Norfolk mansion selama proses ekstradiksi, Assange bisa dibebaskan. Assange tinggal disana selama setahun sebelum akhirnyapindah ke sebuah rumah besar di tahan seluas 3,000 hektar di East Sussex dekat Tunbridge Wells.

Assange menikah dengan perempuan yang dikenal dengan nama Teresa. Pasangan ini memiliki anak bernama Daniel Assange.

Pada tanggal 11 April 2019, Assange ditangkap setelah duta besar Ekuador mengizinkan aparat untuk menangkapnya. Assange dituduh telah melakukan berbagai pelanggaran yang telah dituduhkan kepadanya selama pelariannya sebelum suaka.