Pembajakan, Hak Cipta and Peter Sunde

Peter Sunde

"Nobody is going to pay anything – there is no money to pay. Nobody is interested in just giving money away to big corporations that are just greedy and stupid."

- Peter Sunde

Hak cipta adalah wewenang yang diberikan kepada si pemilik sebuah karya untuk menyalin dan mendistribusikannya. Peter Sunde adalah sosok yang dikenal di internet dimana karya yang berhak cipta dapat cepat tumbuh.

Peter Sunde adalah “salah satu fasilitator terbesar di dunia untuk unduhan ilegal" dan "anggota yang paling terlihat dari gerakan anti-hak cipta atau pro-pembajakan internasional".

Sunde telah menciptakan protokol berbagi file peer-to-peer, yang dikenal sebagai The Pirate Bay.


Kehidupan Awal

Peter Sunde Kolmisoppi lahir pada tanggal 13 September 1978 di Uddevalla, Swedia. Dia adalah seorang keturunan Finlandia dan Norwegia yang dari masa kecilnya sudah senang memakai Amiga (komputer pribadi yang dipasarkan oleh Commodore pada tahun 1980 dan 1990).

Dalam kehidupan awalnya, Sunde kerap bekerja pada proyek-proyek yang dapat mengubah masyarakat, dan dia telah melakukan ini selama beberapa tahun lamanya.

Sunde bekerja untuk sebuah perusahaan medis Jerman sebelum mendirikan The Pirate Bay. Pada tahun 2003 ia menjadi anggota dari Sweden’s Piratbyrån (The Pirate Bureau). Beberapa bulan kemudian, Sunde, Fredrik Neij dan Gottfrid Svartholm memulai The Pirate Bay dengan Sunde sebagai juru bicaranya.

The Pirate Bay adalah situs berbagi file asal Swedia yang mengklaim dirinya sebagai "situs BitTorrent paling tangguh di dunia". The Pirate Bay menggunakan protokol BitTorrent yang pertama kali dirancang dan diperkenalkan oleh Bram Cohen , seorang programmer komputer asal Amerika pada bulan April 2001.


The Pirate Bay

The Pirate Bay didirikan pada tahun 2003 oleh organisasi anti-hak cipta Swedia yang bernama Piratbyrån, dan pertama kali dikelola oleh Gottfrid "anakata" Svartholm dan Fredrik "TiAMO" Neij.

Pada tahun-tahun awalnya, The Pirate Bay telah terlibat dalam sejumlah tuntutan hukum. Pada tanggal 31 Mei 2006, server situs Stockholm digerebek di dua belas lokasi di Swedia oleh polisi setempat, yang menyebabkan tiga hari servernya mengalami gangguan.

Pada tanggal 31 Januari 2008, Peter Sunde, dengan 3 operator lainnya yang mencakup CEO dari mantan ISP The Pirate Bay dituduh "membantu [orang lain dalam] pelanggaran hak cipta". Sidang untuk perkara itu dimulai pada 16 Februari 2009.

Pada tanggal 17 April 2009, Sunde dan rekan-rekannya dinyatakan bersalah karena "membantu dalam membuat konten hak cipta agar tersedia untuk umum" di pengadilan distrik Stockholm. Setiap terdakwa dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan diperintahkan untuk membayar ganti rugi sebesar 30 juta SEK (sekitar $3.620.000).

Sebanyak 113.338 orang menandatangani permintaan untuk memberikan Peter Sunde grasi, setelah membaca kisahnya tentang korupsi yang dilakukan oleh pemerintah yang mencegah berkembangannya ide-ide baru. Pada akhir musim panas, permohonan telah disampaikan kepada Menteri Kehakiman Swedia, Beatrice Ask.

Kebijakan yang ditetapkan penjara kemudian dikurang namun dendanya ditingkatkan pengadilan banding menguatkan putusan Swedia di 26 November 2010.

Sunde menyewa Peter Althin, seorang pengacara, untuk membantunya. Sunde mengaku tidak bersalah karena telah dijatuhin hukuman terhadap kejahatan yang belum terbukti telah dilakukannya.

Pada bulan Mei 2012, sebagai bagian dari "Transparency Report" yang diresmikan Google, Google melaporkan bahwa ada lebih dari 6.000 permohonan resmi yang menginginkannya untuk menghapus tautan Pirate Bay dari indeks Google Search.

Setelah putusan konferensi pers diadakan di mana Sunde menuliskan pernyataan IOU yang mengklaim bahwa ia akan membayar semua kerusakan yang telah ia perbuat, Sunde menambahkan: "Bahkan jika saya punya uang, saya lebih suka untuk membakarnya dan tidak menyisakan abunya sedikitpun. Mereka bisa memiliki pekerjaan yang datang kepada mereka. Itulah mengapa aku sangat membenci industri media."

Sunde menyatakan bahwa The Pirate Bay telah menjadi salah satu gerakan yang paling penting di Swedia untuk kebebasan berbicara, dan gerakannya yang melawan korupsi.

Segmen dari sebuah wawancara dengan Sunde yang berbicara tentang hak cipta, internet, dan budaya, ditampilkan dalam film dokumenter Steal This Film pada tahun 2007.

Sunde yang dapat berbicara dengan bahasa Swedia, Norwegia, Inggris, Finlandia dan Jerman, menjabat sebagai juru bicara dari The Pirate Bay sampai akhir 2009. Pada bulan Agustus 2011 Sunde dan Fredrik Neij meluncurkan situs berbagi file baru bernama Bayfiles, yang bertujuan untuk berbagi secara legal.

Meskipun The Pirate Bay telah menuai banyak kontroversi dan pemerintah, pemilik hak cipta, dan keluar-masuk pengadilan selama lebih dari beberapa kali, situs itu terus berjalan. Situs The Pirate Bay menyatakan bahwa dirinya dijalankan oleh organisasi, bukan perorangan, dan telah terdaftar di Seychelles.


Flattr

Pada bulan Maret 2010, Peter Sunde dan Linus Olsson memulai sebuah proyek sistem yang disebut Flattr. Pada awalnya, ia situs hanya mengurus orang orang yang diundang (invite). Tetapi kemudian diubah dan dibuka untuk umum pada tahun yang sama di bulan Agustus.

Flattr adalah sistem yang dibuat untuk mendorong orang-orang untuk berbagi uang serta konten. Flattr sendiri mengambil 10 persen dari tarif bulanan pengguna.


Hemlis

Pada tanggal 10 Juli 2013, Peter Sunde bersama rekannya Leif Högberg dan Linus Olsson memperkenalkan proyek baru mereka yang bernama Hemlis. Hemlis merupakan aplikasi untuk mengirim pesan yang diciptakan dengan tujuan privasi.

Aplikasi tersebut memberikan enkripso sehingga pesan yang dikirim hanya bisa dibaca oleh orang yang berhak. Nama "Hemlis" adalah kata slang dari bahasa Swedia "hemlighet" yang berarti "rahasia".

Sunde telah bekerja dengan beberapa pengembang untuk mengumpulkan uang demi terus mengembangkan aplikasi tersebut. Sunce dan timnya tidak berencana memonetisasi aplikasi tersebut dengan iklan dan sejenisnya, namun lebih memilih untuk memberikan tambahan fitur kepada pengguna yang membayar dengan mata uang Bitcoin.


Kopimashin

Pada bulan Desember 2015, Peter Sunde memperkenalkan sebuah alat yang bernama Kopimashin. Alat itu dibuat dari Raspberry Pi dan Python.

Dengan LCD untuk mengontrol, alat itu dapat membuat 100 salinan lagu sebelum menyimpannya. Dalam satu hari Kopimashin dapat membuat lebih dari 8 juta salinan lagu setiap harinya.


Kehidupan Pribadi

Dalam waktu luangnya, Peter Sunde gemar bermain musik house dan techno, belajar bahasa baru dan berpergian. Karena semua masalah hukum yang dia hadapi, Sunde yang memegang gelar 'Share Angel' menyatakan bahwa ia hampir tidak punya waktu untuk melakukan pekerjaan hariannya dan lebih banyak aktif dalam aspek politik.

Pada bulan May 2014, Sunde ditangkap di Swedia bagian selatan setelah beberapa tahun lamanya buron dari tuduhan The Pirate Bay sebelumnya - walaupun Sunde tetap aktif dalam dunia teknologi dalam rentang waktu sebelum dia ditangkap.

Sunde menjalani delapan bulan penjara yang diberikan kepadanya di tahun 2010 karena melanggar hak cipta, dan diharuskan membayar denda sebesar 46 juta SEK (sekitar $7 juta) pada kurs saat itu.

Lima bulan setelah menjalankan hukuman, Sunde dibebaskan bersyarat.