Dari Kriket ke CEO dengan Satya Nadella

Satya Nadella

"Our industry does not respect tradition - it only respects innovation."

- Satya Nadella

Hanya beberapa orang diluar perusahaan Microsoft yang pernah mendengar namanya sampai saat eksekutif kelahiran India ini diangkat menjadi kandidat CEO dari perusahaan raksasa itu. Dipercaya untuk membawa semangat dan kemampuan perusahaan itu kembali, Satya Nadella memimpin Microsoft untuk kembali berdiri di kakinya sendiri untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang akan mengubah dunia.

Dengan diangkatnya dia menjadi CEO Microsoft, Nadella menjadi tokoh eksekutif teknologi kelahiran India paling berkuasa di dunia.


Kehidupan Awal

Nadellas

Satya Nadella lahir dengan nama Nadella Satya Narayana ( Telugu : సత్య నాదెళ్ల ) di Hyderabad, Andhra Pradesh, India, pada tahun 1967. Ayahnya adalah petugas IAS bernama B. N. Yugandhar yang merupakan anggota dari Planning Commission dibawah pemerintahan Perdana Menteri Manmohan Singh periode 2004–2009.

Sebagai anak laki-laki, Nadella menghadiri sekolah umum Hyderabad di Begumpet. Ketika berbicara tentang hari-hari di masa mudanya, Nadella mengatakan bahwa dia tumbuh dengan gairah bermain kriket. Dia sering bermain kompetitif dengan anggota tim di sekolahnya.

Nadella mengatakan bahwa dia lulus perguruan tinggi dengan titel sarjana teknik di bidang elektronik dan komunikasi di Manipal Institute of Technology, Manipal, Karnataka.

Setelah pindah ke Amerika Serikat, Nadella memperoleh gelar master di bidang Computer Science di University of Wisconsin - Milwaukee, dan MBA di University of Chicago Booth School of Business .

Bermain kriket adalah gairah mudanya, dan Nadella mengatakan bahwa permainan asal India itu tetap menjadi favoritnya hingga dia tumbuh dewasa. "Saya pikir bermain kriket telah mengajari saya tentang kepemimpinan dan bekerja dalam tim dan telah menjadi bagian dari saya sepanjang masa karir," ucap Nadella.

Nadella selalu ingin membangun sesuatu. Dia tahu bahwa ilmu komputer adalah ilmu yang akan membangun masa depannyai. Tetapi pada saat itu, Nadella tidak bisa mengejar impiannya karena jurusan itu tidak ada disaat dia kuliah di Manipal University di Karnataka. Oleh karena itu, Nadella beralih ke jurusan teknik elektronik dan komunikasi.


Karir

Setelah lulus perguruan tinggi, Satya Nadella bekerja di Sun Microsystems sebelum perusahaan itu diakuisisi Oracle Corporation. Nadella adalah staff bagian teknologi yang pernah memegang jabatan pemasaran, pengembangan produk dan manajemen sebelum akhirnya bergabung dengan Microsoft di tahun 1992.

Tugas pertamanya di Microsoft adalah menjadi bagian dari Windows Developer Relation group dimana Nadella menjadi Product Manager yang membantu pengembangan Windows NT.

Karir Nadella menanjak disaat dia diangkat menjadi President of Server & Tools, dan kemudian menjadi Executive Vice President of Cloud & Enterprise group dimana dia bertanggung-jawab untuk pembangunan platform komputasi Microsoft, perangkat pengembangan dan layanan komputasi awan.

Nadella dan timnya merancang "Cloud OS" yang merupakan platform generasi berikutnya Microsoft. Platform ini didesain untuk aplikasi modern yang tidak hanya menjadi landasan dari komputasi awan Microsoft (termasuk O365, Bing, SkyDrive, Xbox Live, Skype and Dynamics ), tapi juga membantu perusahaan multinasional lainnya untuk memenuhi kebutuhan komputasi mereka.

Nadella adalah tokoh yang memimpin para insinyur Microsoft di devisi Online Services yang meliputi Search (Live Search), Portal (MSN) dan platform iklan. Nadella menjabat sebagai Head of Dynamics di pengembangan perangkat lunak bisnis Microsoft Corporation, dan juga menjabat sebagai Vice President Corporate-nya Microsoft Business Solutions dan Search & Advertising Platform Group.

Nadella menjadi bagian dari Business Solutions ketika divisi itu dibentuk dengan menggabungkan bCentral , Great Plains dan Navision a/s groups. Sebelum itu, dia sempat menjabat General Manager untuk Commerce Platform Group dan memimpin upaya pengembangan Microsoft Commerce Server dan Microsoft BizTalk Server. Dia juga merupakan anggota kunci dari beberapa upaya teknologi Microsoft lainnya yang termasuk televisi interaktif (ITV) dan manajemen hak digital (DRM) .

Dia telah menjadi Direktur Riverbed Technology, Inc. sejak Maret 2013. Menjabat sebagai Direktur BravoSolution US, Inc., Anggota Dewan Penasehat di Nirvaha, Inc. dan Direktur dari Intelliprep Technologies Inc..


CEO Microsoft

Pada tanggal 30 Januari 2014, berita mengenai pengganti Steve Ballmer sebagai Microsoft mulai hangat diperbincangkan. Sebagai calon yang diharapkan mampu membangkitkan kembali perusahaan raksasa itu, Nadella telah menunjukkan talenta dan kemampuannya yang dia pupuk dari pengalaman dan kecerdasannya.

Sebagai seorang teknologis, Nadella percaya bahwa perangkat keras adalah cara untuk Microsoft agar tetap mampu bersaing. Dengan kemampuan yang dilihatnya dari Nadella, Bill Gates yakin bahwa Nadella cocok sebagai pemimpin perusahaan yang dia dirikan tahun 1975 itu. Selain mendukung dari belakang, Gates juga turun dari posisinya sebagai Kedua Dewan dan menjabat titel baru Technology Advisory.

Pada tanggal 4 Februari 2014, Nadella resmi diangkat menjadi CEO Microsoft, efektif menjadi CEO ketiga perusahaan itu.

Di Juni 2021, Nadella juga menjabat sebagai chairman dari Microsoft, menggantikan posisi John Thompson.


Kehidupan Pribadi

Nadellas

In 1992, Satya Nadella menikah dengan Anupama di tahun 1992. Anupama adalah anak perempuan dari teman ayahnya disaat masih bertugas di IAS. Pasangan yang dikaruniai tiga anak ini tinggal di Bellevue, Washington.

Nadella adalah pria yang gemar membaca. Buku yang disukainya adalah puisi-puisi Amerika dan India. Walaupun Nadella adalah pria yang terdidik dan cerdas, dia tidak suka meninggikan diri sendiri dan tidak begitu suka muncul di publik.

Nadella suka akan hal-hal baru, dia suka membeli buku lebih banyak dari yang dapat dia habiskan, dia bahkan pernah mendaftar di kursus online lebih banyak dari yang dapat dia ikuti. Tujuannya tidak lain adalah untuk melihat orang lain melakukan hal-hal yang menurutnya luar biasa.

Nadella sangat menggemari kriket, dan olahraga itu tetap menjadi hobinya sampai saat ini.

Pada bulan Maret 2022, Zain, putra tertua dari pasangan Nadella dan Anupama yang bernama Zain meninggal dunia.

Zain menderita cerebral palsy, atau kelumpuhan otak, yang dideritanya sejak kecil.